Garis Keras Memenangi Pemilu Iran dengan Tingkat Partisipasi Rendah
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Kelompok garis keras Iran memenangkan pemilihan parlemen dengan telak, merebut sekitar 200 dari 290 kursi, kata menteri dalam negeri Iran, hari Minggu (23/2). Namun Iran mencatat jumlah pemilih yang rendah, hanya 42,57% pada pemungutan suara hari Jumat (21/2).
Jumlah pemilih pada pemilu Iran biasanya pada tingkat 60-66%, dan yang terendah sebelumnya adalh sekitar 52% pada pemilu tahun 2004. Namun kali ini merupakan yang terendah sejak revolusi Iran pada 1979.
Tingkat partisipasi yang lebih rendah secara luas dilihat sebagai ukuran bagaimana orang Iran memandang pemerintah negara itu dan menandakan ketidakpuasan yang meluas terhadap penguasa ulama Iran dan sistem yang mereka pimpin.
Pemimpin tertinggi Iran dan pejabat senior lainnya telah mendesak orang-orang untuk memberikan suara mereka pada hari Jumat sebagai perlawanan dalam menghadapi tekanan Amerika Serikat dan sanksi yang telah menjerumuskan ekonomi negara itu ke dalam resesi.
Menteri Dalam Negeri Iran, Abdolreza Rahmani Fazli, mengatakan jumlah pemilih terendah dari pemungutan suara adalah di ibu kota, Teheran, dengan hanya 25,4% pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara. Dia mengatakan negara itu memberikan suara dalam situasi yang kurang ideal, namun "kami percaya bahwa jumlah suara dan jumlah pemilih benar-benar dapat diterima."
Pemilihan di Iran juga berlangsung di bawah ancaman wabah virus corona yang telah menewaskan delapan orang di Iran dan menginfeksi 43 orang di lima kota, termasuk Teheran. Iran melaporkan kasus virus COVID-19 pertamanya dua hari sebelum pemungutan suara.
Editor : Sabar Subekti
Sri Mulyani Klarifikasi Alasannya Kerap Bungkam dari Wartawa...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan ter...