Gedung Putih: AS Tidak Berperang dengan Korut
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Gedung Putih mengatakan, Amerika Serikat (AS) tidak berperang dengan Korea Utara, dan menyebut pernyataan diplomat utama Korea Utara tidak masuk akal.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, juga meremehkan ancaman Korea Utara yang akan menembak jatuh pesawat asing di atas perairan internasional.
"Tidak pantas sebuah negara menembak jatuh pesawat negara lain ketika melintasi perairan internasional. Tujuan kami masih sama, kami terus berusaha secara damai membuat Semenanjung Korea bebas nuklir. Itulah fokus kami, melakukan hal itu melalui tekanan ekonomi dan diplomatik semaksimal mungkin sekarang ini," kata Sarah Huckabee Sanders.
Menteri luar negeri Korea Utara, Ri Yong Ho mengatakan, negaranya menganggapnya sebagai sebuah pernyataan perang ketika Presiden Donald Trump menulis di twitter bahwa rezim Pyongyang "tidak akan lama lagi" jika Korut melaksanakan ancamannya.
"Sehubungan dengan pernyataan (deklarasi) perang oleh Trump itu, semua pilihan akan tergantung pada pimpinan tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea atau DPRK," kata Ri Yong Ho.
Penasihat Keamanan Nasional AS, H.R. McMaster, hari Senin (25/9), mengatakan Amerika Serikat berharap untuk menghindari perang dengan Korea Utara "tetapi yang tidak dapat kami lakukan adalah menghindari kemungkinan itu."
Perkuat Kemitraan
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis mengambil langkah untuk memperkuat kemitraan pertahanan yang berkembang pesat dengan India hari Selasa (26/9), menyatakan bahwa hubungan itu "belum pernah sekuat sekarang."
Dalam pertemuan dengan pejabat senior India di New Delhi, Mattis menekankan, AS dan India adalah "mitra strategis alami yang memiliki nilai dan kepentingan bersama."
Dia mengatakan, AS melihat India sebagai penyeimbang terhadap meningkatnya pengaruh Tiongkok dan berharap untuk meyakinkan India agar lebih terlibat dalam membawa stabilitas ke Afghanistan.
Mattis juga menemukan persamaan pandangan dengan Menteri Pertahanan India, Nirmala Sitharaman tentang apa yang mereka sebut dukungan Pakistan pada kelompok militan di Afghanistan, meskipun Mattis tidak menyebut Pakistan secara langsung.
"Kedua negara kami mengakui bahwa teroris global menimbulkan ancaman terhadap orang di seluruh dunia. Tidak ada toleransi bagi tempat-tempat yang aman bagi teroris. Sebagai pemimpin dunia, India dan Amerika memutuskan untuk bekerja sama guna memberantas laknat ini," ujar Mattis.
Pakistan, seteru lama India, menentang perluasan keterlibatan India di Afghanistan. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Upah Minimum Jakarta Rp5.396.761
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengumumkan Upah Minim...