Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 03:54 WIB | Kamis, 23 Juni 2022

Gempa Bumi di Afghanistan, 2.000 Rumah Hancur, 1.000 Tewas

Foto ini diambil pada hari Rabu, 22 Juni 2022 dan diterima atas izin @Alham24992157 / ESN, Kantor Berita Bakhtar, yang menunjukkan bangunan yang rusak akibat gempa di distrik Gayan, provinsi Paktika. (Foto: via AFP)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Diperkirakan sekitar 2.000 rumah telah hancur akibat gempa mematikan yang mengguncang Afghanistan, dan kurangnya peralatan menghambat upaya pencarian korban, kata utusan PBB, hari Rabu (22/6).

Gempa bumi melanda wilayah perbatasan terpencil Afghanistan semalam menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan melukai ratusan lainnya, dengan jumlah korban diperkirakan akan meningkat.

"Kami yakin hampir 2.000 rumah hancur," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, kepada wartawan.

Memberi pengarahan kepada wartawan di markas besar PBB di New York melalui tautan video dari Kabul, Alakbarov mengatakan jumlah orang yang terlantar akan jauh lebih tinggi.

“Ukuran rata-rata keluarga Afghanistan setidaknya tujuh, delapan orang,” tambahnya, mencatat bahwa terkadang beberapa keluarga tinggal di satu rumah.

Gempa berkekuatan 5,9 SR melanda paling parah di timur, daerah yang berbatu, di mana orang-orang sudah menjalani kehidupan yang sulit di negara yang dilanda bencana kemanusiaan yang diperparah oleh pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.

Alakbarov mengatakan "otoritas de-facto" Afghanistan telah mengerahkan lebih dari 50 ambulans dan empat atau lima helikopter untuk membantu di Provinsi Paktika, serta memberikan bantuan tunai yang tidak ditentukan kepada keluarga korban.

Tapi dia menyarankan kurangnya peralatan penggalian berdampak pada lambatnya upaya bantuan bagi korban.

“Sebagai PBB, tim kami tidak memiliki peralatan khusus untuk membawa orang dari bawah reruntuhan. Ini sebagian besar harus bergantung pada upaya otoritas de facto, yang juga memiliki keterbatasan tertentu dalam hal itu,” katanya.

Bahkan sebelum pengambilalihan Taliban, tim tanggap darurat Afghanistan dikerahkan untuk menangani bencana alam yang sering melanda negara itu.

Tetapi dengan hanya beberapa pesawat dan helikopter yang layak terbang yang tersisa sejak kelompok garis keras Islam kembali berkuasa, tanggapan segera terhadap bencana terbaru semakin terbatas. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home