Gereja-gereja Dunia Serukan Keadilan Iklim dalam COP23
SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja Sedunia, Aliansi ACT, dan Federasi Gereja Lutheran Sedunia (LWF), mewakili lebih dari setengah miliar umat Kristiani di seluruh dunia, mengeluarkan seruan untuk melakukan tindakan terhadap keadilan iklim, seruan penting dalam sejarah.
Dalam pesan video bersama yang dirilis pada tanggal 5 November, para pemimpin dari ketiga organisasi tersebut meminta para pengambil keputusan di COP23 menindaklanjuti Kesepakatan Paris, untuk mengambil tindakan yang bertanggung jawab.
“Kita harus bertindak bersama untuk keadilan iklim,” kata Rudelmar Bueno de Faria, Sekretaris Jenderal Aliansi ACT. “Para ahli dari anggota-anggota kami akan mengadvokasi COP untuk memastikan bahwa hasilnya mencerminkan pemenuhan kebutuhan dan hak-hak kalangan yang paling rentan.”
Perubahan iklim adalah kenyataan yang perlu diatasi, seperti dikemukakan Pdt Dr Martin Junge, Sekretaris Jenderal LWF. “Kami mendengar banyak cerita. Kami mendengar rasa sakit yang diakibatkan, kami mendengar perjuangan,” katanya.
“Mari kita mengambil kesempatan lagi di COP23, untuk membuat keputusan yang membawa kita ke arah yang benar. Ini tentang siapa yang terkena dampak saat ini, yang tinggal di pusat-pusat matapencaharian yang terancam oleh apa yang sedang terjadi (perubahan iklim, Red),” kata Pdt Dr Olav Fykse Tveit, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Sedunia.
COP23 adalah konferensi perubahan iklim yang diadakan di Bonn, Jerman, mulai 6-17 November, dan akan dipimpin Republik Fiji.
Dengan dukungan khusus untuk masyarakat Fiji, ketiga pemimpin ekumenis tersebut menyatakan komitmen untuk terus berjalan bersama gereja-gereja dan warga jemaat yang menghadapi tantangan mendesak mengenai perubahan iklim di wilayah mereka, dan untuk mengadvokasi bahwa pendanaan iklim dijamin yang akan memungkinkan negara-negara berkembang menyesuaikan, mengurangi, dan mengatasi kerugian dan kerusakan. (oikoumene.org)
Editor : Sotyati
Pidato Penerima Nobel Perdamaian: Korban Mengenang Kengerian...
OSLO, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria Jepang berusia 92 tahun yang selamat dari pengeboman atom Amerika...