Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 17:58 WIB | Rabu, 04 Mei 2016

GESITS Langkah Awal Menuju Hilirisasi Riset

Menristekdikti Mohammad Nasir mencoba motor listrik GESITS karya mahasiswa dan dosen ITS yang siap diproduksi massal (Foto: voaindonesia.com /Petrus)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Hadirnya motor listrik bernama Garansindo Electric Scooter ITS (GESITS) semakin membuka peluang Indonesia untuk mewujudkan hilirisasi, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD, dalam sambutannya bersyukur dengan hasil riset yg sudah lama dilakukan ITS selama ini. "Menghasilkan suatu hal yang berujung pada hilirisasi. Berujung pada pemanfaatan teknologi. Salah satunya lewat GESITS ini," katanya, di Surabaya pada Selasa (3/5) seperti yang dilansir dari situs its.ac.id.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada Garansindo, sehingga proses menuju hilirisasi nya pun bisa lebih mudah. Tidak hanya GESITS, kata Joni, ada pula inovasi-inovasi di bidang teknologi lain seperti mekatronika, gedung industry kapal perang, robotika dan lain-lain. Makanya kami mendorong untuk anak-anak lebih berkreasi lagi agar lebih produktif menghasilkan produk-produk pendorong hilirisasi. "Salah satu rewardnya kami memberikan beasiswa S2 kepada mereka yang berhasil bekerja untuk GESITS ini," katanya.

Selain Joni, CEO PT Garasindo, Muhammad Al Abdullah atau akrab disapa Al ini pun turut berbangga dengan pencapaian GESITS Ini. Alat transportasi, katanya, merupakan kebutuhan masyarakat saatt ini. "Pertumbuhannya signifikan, dan kita merupakan pasar terbesar ketiga di dunia, bukan hanya di Asean," kata pria berkacamata ini.

Mohammad Al Abdullah memastikan hasil karya mahasiswa dan dosen ITS telah lulus uji dan terbukti paling canggih dikelasnya, sehingga bisa disejajarkan dengan produk motor listrik yang lain dari luar negeri.Dengan karya anak bangsa ini, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa mandiri dalam segala bentuk produksi barang berbasis teknologi.

Al pun meyakini, kendaraan listrik bisa menarik orang-orang dari ketergantungan akan BBM. Indonesia harus serius mengembangan teknologi listrik. Dan Indonesia pun, timpalnya, sebenarnya sangatlah mumpuni di bidang kendaraan listrik ini. Sumber daripada energi listrik ini dapat dihasilkan oleh renewable resources baik solar dan lain-lain.

"Saya sangat bangga, ITS telah berhasil membuktikan kemampuannya untuk menciptakan kendaraan listrik. ITS pun berhasil menghasilkan komponen-komponen utamanya dengan mandiri dan akan siap diproduksi pada 2017," katanya.

Serah Terima Motor Listrik untuk Diproduksi Massal

Sementara itu, Motor listrik yang diberi nama GESITS, dipastikan akan memasuki industri manufaktur otomotif untuk diproduksi secara massal.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), Muhammad Nasir mengapresiasi keberhasilan ITS dalam bekerjasama dengan perusahaan manufaktur otomotif Garansindo membuat motor listrik nasional pertama yang siap diproduksi. Nasir menjanjikan akan mendukung penuh regulasi, termasuk memberlakukan pengurangan pajak.

“Kami akan sampaikan kepada regulatornya, dalam hal ini adalah melalui Kementerian Perindustrian, nanti dengan Menteri Keuangan hal ini sudah saya sampaikan. Jadi masalah pajak nanti ada pengurangan pajak untuk motor listrik. Begitu nanti ini bisa keluar pada industri, nanti kami akan perjuangkan kesana. Kalau ini bisa dipasarkan pertama kali di Indonesia, ini adalah produk pertama kali di dunia yang diproduksi oleh Indonesia,” kata Muhammad Nasir, seperti yang diberitakan voaindonesia.com.

Al-Abdullah CEO PT Garasindo menjamin adanya penyediaan tempat-tempat pengisian batere yang menjangkau semua daerah, bila motor listrik ini jadi diproduksi pada 2017. Diharapkan dengan diproduksinya motor listrik nasional ini, Indonesia memasuki era kendaraan murah yang bebas emisi.

“Sudah saatnya dan ini sudah terbukti, bahwa memang keberadaan motor listrik ini sudah tidak bisa dihindari, kalau kita tidak, kita terlambat nanti, dan tidak ada alasan untuk bilang tidak. Target kita harganya sekitar Rp 15 juta dengan  jarak tempuhnya 80 sampai 100 kilometer.

Rektor ITS Surabaya, Prof Joni Hermana berharap, GESITS sebagai motor listrik nasional pertama di Indonesia terus mengalami perbaikan sehingga mampu bersaing di pasar dunia.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home