Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 08:56 WIB | Sabtu, 11 Juni 2022

Giliran Penodaan pada Kuil Hindu Terjadi di Pakistan

Sebelumnya Muslim Pakistan memprotes politisi partai Hindu BJP India yang dituduh menghina Nabi Muhammad dan Aisah.
Pendukung kelompok agama Pakistan berdemonstrasi mengutuk referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad baru-baru ini dibuat oleh Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu India yang memerintah, Jumat, 10 Juni 2022, di Islamabad, Pakistan. (Foto: AP)

ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Kementerian luar negeri Pakistan pada hari Jumat mengatakan pihak berwenang berusaha untuk melacak dan menangkap tersangka yang pekan ini menodai sebuah kuil Hindu yang terletak di sebuah rumah di kota pelabuhan Karachi, dan menuai kecaman dari India.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung, dan bahwa mereka yang menyerang kuil pada hari Rabu sebelum melarikan diri dari tempat kejadian “tidak akan lolos dari keadilan dan pemerintah akan menangani mereka dengan kekuatan hukum penuh.”

Pernyataan itu muncul sehari setelah New Delhi mengutuk insiden itu. Arindam Bagchi, juru bicara Kementerian Luar Negeri India, menyatakan keprihatinannya pada hari Kamis (9/6) atas perusakan kuil, dengan mengatakan itu adalah “tindakan lain dalam penganiayaan sistematis terhadap minoritas agama” di Pakistan.

Namun, kementerian luar negeri Pakistan menolak tuduhan Bagchi tentang penganiayaan sistematis, sebaliknya mengatakan kekerasan seperti itu terjadi terhadap minoritas Muslim di India.

Kemarahan telah tumbuh di Pakistan terhadap India sejak pekan lalu ketika dua juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India membuat komentar yang dianggap menghina nabi Islam dan istrinya Aisha. Partai Perdana Menteri India Narendra Modi menskors satu pejabat dan memecat yang lain, dengan mengatakan menolak penghinaan terhadap tokoh agama.

Pada hari Jumat, ribuan Islamis memprotes komentar itu di kota di Lahore dan Karachi, Pakistan.

Pakistan dan India memiliki sejarah hubungan yang pahit. Sejak mereka memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1947, negara-negara bersenjata nuklir itu telah berperang dua dari tiga perang mereka atas wilayah Himalaya Kashmir yang disengketakan, terbelah di antara mereka, tetapi diklaim oleh keduanya secara keseluruhan. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home