Loading...
INDONESIA
Penulis: Bob H. Simbolon 12:44 WIB | Minggu, 09 Oktober 2016

GMKI: Indonesia Alami Intoleransi Kebangsaan

Foto: Sekretaris Umum PP GMKI Masa Bakti 2014-2016, Adofline Dessy Datang menyematkan kordon GMKI kepada Sekretaris PP GMKI Masa Bakti 2016-2018, Alan Christian Singkalit pada saat Serah Terima PP GMKI di GPIB Immanuel, Jakarta pada hari Sabtu (9/10) (Foto: Dok GMKI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum PP GMKI, Sahat M.P Sinurat menilai Indonesia saat ini mengalami intoleransi kebangsaan yang menyebabkan konflik antarsuku dan agama terjadi belakangan ini.

"Kita melihat masyarakat di Papua saat ini mengalami ketidakadilan dengan bentuk kekerasan serta tidak bebasnya masyarakat Papua melakukan ekspresi dalam menyuarakan hak-haknya," kata dia pada saat serah terima Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, Jakarta pada hari Sabtu (8/10).

Menurut dia, Pemerintah Jokowi-JK harus bergerak cepat dalam menjalankan janjinya pada saat kampanye yaitu Revolusi Mental yang menjadi jargon utamanya.

"Kami berharap agar pak Joko Widodo segera melakukan revolusi mental dari hilir dahulu baru ke hulu karena masalah mental saat ini terjadi di aparatur negara serta aparat keamanan," kata dia.
   
Serah Terima PP GMKI 

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) gelar Serah Terima Pengurus Pusat dari periode 2014-2016 ke periode 2016-2018 di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel pada hari Sabtu (9/10).

Sekretaris Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2016-2018, Alan Chistian Singkali mengatakan serah terima PP GMKI merupakan proses pergantian kepengurusan untuk melanjutkan estafet untuk meneruskan visi dan misi GMKI.

"Kepengurusan GMKI yang akan melanjutkan estafet berjumlah 34 pengurus yang terdiri dari 19 pengurus pusat harian dan 15 pengurus pusat koordinator wilayah," kata dia.

Menurut dia, kepengurusan GMKI akan menjalankan roda organisasi selama dua tahun kedepan dengan tema yang diangkat dari kitab Kolose 1:15-23 yaitu “Berdamailah dengan Semua Ciptaan”, sementara subtema yaitu “Membudayakan Hidup Damai dan Adil Dalam Membangun Relasi dengan Semua Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan di Negara Pancasila”.

"Kami akan melakukakan fokus kerja di tiga medan layan dengan semangat berdamai dengan semua ciptaan," kata dia.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home