Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 21:02 WIB | Senin, 22 Juni 2015

Gubernur BI Paparkan 6 Tantangan Pengendalian Inflasi

Gubernur BI Agus D.W Martowardojo sedang melayani pertanyaan dari awak media seputar perkembangan ekonomi Indonesia. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo menyatakan bahwa inflasi disebabkan oleh berbagai permasalahan struktural di sektor riil. Menurutnya, ada enam tantangan struktural yang dihadapi terkait pengendalian inflasi.

“Pertama adalah terbatasnya peningkatan kapasitas produksi perekonomian domestik. Kedua adalah masih tingginya ketergantungan kita pada ekspor berbasis sumber daya alam dan bahan baku impor,” kata Agus di peresmian pembukaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta di Jalan Ir. Juanda no 28 Jakarta Pusat, Senin (22/6).

“Ketiga adalah produksi pangan yang rentan terhadap gangguan pasokan yang bersumber dari perubahan iklim yang semakin sulit diantisipasi dan berkurangnya lahan produktif. Keempat adalah inefisiensi dalam struktur mikro pasar. Kelima adalah masih tingginya ketergantungan pemenuhan energi nasional melalui impor BBM dan LPG dan yang keenam adalah masih lemahnya konektivitas antar daerah.”

Dilihat dari beberapa faktor tersebut, program pengendalian inflasi di daerah melalui forum Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) perlu didorong untuk mengatasi berbagai permasalahan struktural penyebab inflasi di daerah.

Masalah Struktural Dihadapi dengan 4K

Secara umum, kata dia, langkah-langkah pengendalian inflasi di daerah diarahkan pada tercapainya 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif untuk mengarahkan ekspektasi inflasi.

Kehadiran Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, kata dia, akan membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta utnuk mengembangkan perekonomian Jakarta termasuk dalam pengendalian inflasi dan perumusan kebijakan ekonomi daerah.

Selain itu, Kantor Perwakilan BI ini akan meningkatkan kerja sama dalam pengembangan sektor ekonomi unggulan, penguatan TPID, pengembangan UMKM, percepatan program Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) dan memfasilitasi pelaksanaan tata pemerintahan berbasis teknologi informasi (e-government).

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home