Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 18:28 WIB | Kamis, 22 Desember 2016

Gubernur NTB Tetapkan Tanggap Darurat Tiga Hari Banjir Bima

Gubernur NTB Tetapkan Tanggap Darurat Tiga Hari Banjir Bima
Hujan deras yang merata di Bima dan Sumbawa menyebabkan banjir besar di beberapa daerah. Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada hari Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA. (Foto-foto: BNPB)
Gubernur NTB Tetapkan Tanggap Darurat Tiga Hari Banjir Bima
Lima kecamatan di Kota Bima terendam banjir setinggi 1-2 meter meliputi Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat dan Punda.

MATARAM, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH M Zainul Majdi, menetapkan masa tanggap darurat banjir Kota Bima dan Kabupaten Bima selama tiga hari.

"Dari hasil rapat penanganan pascabencana, Gubernur menetapkan tiga hari tanggap darurat di wilayah Kota Bima dan sekitarnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB, H Muhammad Rum melalui pesan singkat, hari Kamis (22/12).

Dia menjelaskan, dalam instruksinya, Gubernur meminta semua pihak untuk fokus terhadap kesehatan korban banjir. Tidak itu saja, personel TNI dan Polri serta aparat gabungan lainnya agar membantu masyarakat membersihkan lumpur dari rumah-rumah mereka.

"Saat ini seluruh lapisan masyarakat bersama pemerintah, TNI/Polri, Basarnas dan relawan sibuk membersihkan lumpur bekas banjir,” katanya.

Menurut dia, kondisi Kota Bima saat ini dalam keadaan lumpuh total meski banjir sudah berangsur-angsur surut.

"Secara umum Kota Bima lumpuh total. Perkantoran, sekolah dan perdagangan tidak bisa berjalan," kata Muhammad Rum.

Dia menuturkan, saat ini seluruh lapisan masyarakat, bersama pemerintah, TNI/Polri, Basarnas dan relawan sibuk membersihkan lumpur bekas banjir.

"Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa yang diterima BPBD NTB," kata Rum yang sedang berada di Kota Bima.

Selain itu, sambungan telekomunikasi di Kota Bima mengalami gangguan, akibatnya jalur komunikasi menjadi sulit. Belum lagi ditambah para korban banjir sangat membutuhkan air mineral dan bantuan makanan serta obat-obatan.

"Yang dibutuhkan masyarakat saat ini air mineral dan makanan siap saji, seperti mi instan dan lain-lain," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda NTB, Yusron Hadi, yang ikut bersama rombongan Gubernur meninjau korban banjir, mengakui jaringan telekomunikasi masih lumpuh. Begitu juga dengan listrik dan air bersih.

"Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa. Yang paling utama menghilangkan trauma warga yang tertimpa musibah banjir," kata Yusron.

Selain itu, Gubernur menekankan langkah-langkah yang bisa cepat dilakukan, seperti mengatasi kebutuhan pangan.

"Karenannya SKPD Provinsi NTB dan kabupaten/kota untuk segera mengirimkan bantuan berupa makanan, obat-obatan dan air mineral," katanya.(Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home