Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:51 WIB | Minggu, 08 Januari 2023

Gunung Marapi di Sumatera Barat Meletus

Visual Erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat. (Foto: PVMBG via Antara)

BUKITTINGGI, SATUHARAPAN.COM - Gunung api Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus pada hari Sabtu (7/1), pada ukul 06:11.

Gunung Marapi (tinggi 2.891 mdpl) tujuh kali meletus pada hari Sabtu. Gunung ini merupakan salah satu dari gunung api aktif di Sumatera Barat yang dipantau secara terus-menerus oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Data dari Pos Pengamatan gunung api Marapi, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) di Belakang Balok Kota Bukittinggi, sejak pagi Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik.

 Staf Pos Pengamatan Gunung Api Marapi PVMBG, Ahmad Rifandi di Bukittinggi, dikutip Antara menyebutkan hingga pukul 14:51 WIB, tercatat sudah tujuh kali terjadi erupsi.

 "Erupsi pertama kali terjadi pada pukul 06.11 WIB dengan ketinggian semburan abu vulkanik sekitar 300 meter di atas puncak gunung, beramplitudo 13,4 mm serta durasi 45 detik," kata dia.

"Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7.2 mm dan durasi 46 detik," katanya.

Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II atau Waspada, BKSDA mengeluarkan rekomendasi bahwa masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekat pada radius tiga kilometer dari puncak.

 Selama dua dekade terakhir, Gunung Marapi mengalami erupsi pada tahun 2004- 2005, 2006-2007, 2011, 2012, 2014, dan 2017.

Letusan terakhir pada 4 Juni 2017 dengan letusan sebanyak enam kali pada kawah berwarna asap kelabu tebal dan tinggi asap mencapai 700 meter serta hujan abu jatuh di Kabupaten Tanah Datar.

Ada 40 Pendaki

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, menyebutkan sebanyak 40 pendaki sedang berkemah di Gunung Marapi, Sumatera Barat, ketika gunung itu mengalami erupsi. Mereka telah diminta untuk tidak menuju puncak.

"Ada 40-an, 20 orang masuk di hariKamis (5/1) dan 20 lainnya pada Jumat (6/1), letusan ini hanya di puncak, mereka sudah diimbau jangan ke kawah sejak pembukaan, pendaki rata-rata berkemah di tebing batu bawah," kata dia.

Namun belum dipastikan apakah seluruhnya benar-benar tidak melanggar imbauan untuk tidak naik menuju puncak gunung. "Semoga tidak ada yang nekat menuju puncak, kami segera melakukan pengecekan," katanya.

Sebelumnya, BKSDA telah menutup jalur pendakian di akhir tahun untuk mewaspadai peningkatan aktivitas Marapi. "Salah satu alasan mengapa ditutup pada Desember sampai awal Januari itu karena aktivitas gempa meningkat," kata Ardi.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home