Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 16:11 WIB | Minggu, 01 Mei 2022

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Hingga 3,5 Km

Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Minggu (1/5). (Foto PPGA Semeri via Antara)

LUMAJANG, SATUHARAPAN.COM-Gunung Semeru (3.676 merer dari permukaan laut / mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meluncurkan awan panas guguran sejauh 3,5 kilometer pada hari Minggu (1/5).

"Terjadi awan panas guguran pada 1 Mei 2022 pukul 06:30 WIB, sehingga informasi tersebut kami sebar luaskan kepada warga lereng Semeru," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Joko Sambang, di Lumajang dikutip Antara.

Awan panas guguran itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 300 detik, serta dengan jarak luncur 3,5 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.

BPBD terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru melalui laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.

Berdasarkan laporan tertulis petugas PPGA Semeru, Yuda Prinardita, aktivitas gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa itu pada 1 Mei 2022 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat secara visual terlihat jelas, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas puncak kawah.

Aktivitas kegempaan terekam bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi atau letusan sebanyak 10 kali, embusan sebanyak 15 kali, tremor harmonik sebanyak satu kali, dan tektonik jauh sebanyak satu kali.

Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau level 3, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi beberapa rekomendasi yakni diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Dan di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius lima Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home