Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:10 WIB | Jumat, 11 Oktober 2019

Guterres: Saya Tidak Percaya Solusi Militer

Sekjen PBB, Antonio Guterres. (Foto: un.org)

KOPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan bahwa dia tidak "percaya pada solusi militer untuk masalah Suriah, juga untuk masalah lain di dunia. Saya selalu sangat percaya pada solusi politik.”

Katanya di Kopenhagen, hari Kamis (10/10) mengenai perkembangan serangan Turki ke Suriah, seperti dilaporkan situs PBB. Dia menyatakan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan dan pengungsian warga sipil.

Badan Pengungsi PBB, UNHCR mengatakan sebelumnya bahwa puluhan ribu warga sipil sedang bergerak keluar wilayah Suriah timur laut untuk menghindari pertempuran.

Lindungi Warga Sipil

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB di New York mengadakan konsultasi tertutup tentang serangan Turki. Setelah itu Duta Besar Amerika Serikat, Kelly Craft, mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya belum mendukung keputusan Turki untuk melakukan serangan militer.

Dia mengatakan Turki juga memikul "tanggung jawab penuh untuk melindungi populasi Kurdi dan minoritas agama, termasuk orang Kristen", dan juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kelompok teroris ISIL(atau ISIS atau Daesh), "tidak menyusun kembali dirinya dengan cara, atau bentuk apa pun."

Milisi yang dipimpin Kurdi di Suriah utara berjuang untuk koalisi Kurdi-Arab yang dikenal sebagai Pasukan Demokrat Suriah (SDF), adalah sekutu utama Amerika Serikat dalam perang melawan ISIS di sana, tetapi Turki menganggap para pejuang Kurdi sebagai teroris.

UE: Akhiri Aksi Militer Sepihak

Negara-negara Uni Eropa di Dewan Keamanan PBB menyatakan keprihatinan mereka yang mendalam dalam sebuah pernyataan yang menyerukan Turki untuk "menghentikan aksi militer sepihak." Mereka yakini aksi itu tidak akan mengatasi masalah keamanan mendasar negara itu.

"Permusuhan bersenjata yang barui di timur laut itu akan semakin merusak stabilitas seluruh wilayah, memperburuk penderitaan warga sipil dan memicu perpindahan lebih lanjut yang selanjutnya akan meningkatkan jumlah pengungsi dan pengungsi di Suriah dan di kawasan itu," kata Duta Besar Jerman, Jürgen Schulz, membaca pernyataan itu, di luar ruang Dewan.

Rusia lebih lanjut menyerukan semua pihak dalam konflik untuk menahan diri dan mendesak dialog langsung antara Turki dan Suriah.

Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia, menyebut operasi militer itu sebagai hasil dari "rekayasa demografis yang dilakukan beberapa mitra koalisi di timur laut Suriah."

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home