Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 16:43 WIB | Kamis, 02 November 2017

Hajatan Mode Tanpa Lenggang-lenggok Peragaan Busana

Hajatan Mode Tanpa Lenggang-lenggok Peragaan Busana
IPMI Trend Show 2018 yang digelar di The Hall Senayan City, Jakarta Selatan, 31 Oktober - 1 November 2017, memungkinkan pengunjung berinteraksi langsung dengan perancang busana dan menyimak detail rancangan busana. (Foto-foto: Sotyati)
Hajatan Mode Tanpa Lenggang-lenggok Peragaan Busana
Koleksi Didi Budiardjo X Lost & Found bertajuk Back to Black 2018.
Hajatan Mode Tanpa Lenggang-lenggok Peragaan Busana
Koleksi Liliana Lim bertajuk Jinhwa, terinspirasi dari hanbok, pakaian tradisional Korea.
Hajatan Mode Tanpa Lenggang-lenggok Peragaan Busana
Koleksi Mel Ahyar First Resort 18, bertajuk Placard.
Hajatan Mode Tanpa Lenggang-lenggok Peragaan Busana
Koleksi Sutanto Danuwidjaja bertajuk Warisan Indonesiaku.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tidak ada lenggang-lenggok model di panggung peraga di dalam hajatan IPMI Trend Show 2018. Bahkan di dalam konsep White Cube, yang sudah sejak 2013 menjadi model pilihan perancang mode yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), dalam mempresentasikan karya.

Di dalam White Cube di The Hall Senayan City, 31 Oktober – 1 November 2017, delapan perancang mode mempresentasikan karya rancangan, yang diharapkan menjadi panduan mode ke depan, dalam format fashion exhibition. Delapan perancang mode itu, Andreas Odang, Didi Budiardjo, Liliana Lim, Mel Ahyar, Stella Rissa, Sutanto Danuwidjaja, Tri Handoko, dan Norma Hauri.

Kali ini, mereka hanya menampilkan satu atau dua model yang menemani manekin-manekin untuk memamerkan karya dalam format instalasi. Model-model papan atas seperti Paula Verhouven, Reti, Drina Ciputra, hanya berdiri mematung di sepanjang peresmian pembukaan pameran fashion, yang juga diharapkan menjadi forum diskusi mode itu, karena pencinta mode dapat melihat dari dekat masing-masing karya rancangan dan berinteraksi langsung dengan perancangnya, berdiskusi tentang rancangannya.

Berpayung tema “Unity”, masing-masing perancang mode menerjemahkan ke dalam karya yang diharapkan menjadi panduan mode ke depan. Sebagian menghadirkan warna-warna kromatik untuk karyanya, sebagian lagi menghadirkan tampilan karya yang kaya warna.

Warna-warna Monokromatik

Warna hitam, putih, abu-abu, dan silver menjadi pilihan Liliana Lim yang pada IPMI Trend Show 2018 ini mengangkat koleksi bertema Jinhwa, yang mengandung arti evolusi. Warna-warna itu melengkapi koleksi evolusi tradisional hanbok, “pakaian orang Korea”, yang menjadi sumber inspirasinya, menjadi gaun hanbok modern yang mudah dipakai. Pemilihan bahan dengan perpaduan tekstur lembut, embroidery dan beads menjadikan koleksi Jinwa terlihat anggun tanpa meninggalkan sisi tradisionalnya.

“Back to Black 2018” menjadi tema koleksi yang diusung Didi Budiardjo X Lost & Found. Mengambil inspirasi busana ballerina yang identik dengan tulle, ia mencoba mengajak pencinta karyanya untuk tampil bak putri dalam balutan gaya berbusana yang mengambil era punk, new romantic, dan art rock, yang menawarkan pesan optimistic, childlike, dan carefree.

Hitam, putih, dan abu-abu juga menjadi pilihan Tri Handoko yang menampilkan koleksi Austere Resort ’18 bertajuk “Black Dandy”.  Terinspirasi gerakan yang mengekspresikan kepribadian dan harga diri, Austere menawarkan potongan-potongan klasik bergaya maskulin. Tri Handoko memilih bahan-bahan ringan katun, linen, organza, dipadu dengan bahan semiwool untuk koleksi kali ini.

Hitam juga menjadi pilihan Stella Rissa dalam menawarkan koleksi “Nightingale”. Memanfaatkan bahan yang ringan, lembut, transparan dengan aksen bahan kulit, Stella Rissa menghadirkan sebelas looks yang merupakan karya yang ia rancang langsung di tubuh manekin.

Kaya Warna

Tampilan kaya warna hadir lewat kreasi Mel Ahyar yang menghadirkan koleksi Mel Ahyar First untuk Resort ’18 bertajuk “Placard”. Mel Ahyar mengarahkan teknik woodcut sebagai karakter baru pada ilustrasi. Dengan membawa konsep tentang reanimasi isu-isu tentang kehidupan wanita dewasa, permainan ilustrasi menjadi kunci detail pada koleksi. Mel Ahyar memanfaatkan bahan-bahan ringan seperti crepe, duchess satin, lace, dan silk cavalli untuk menampilkan koleksi dengan tawaran suasana yang lebih ringan.

Kaya warna juga ditampilkan Sutanto Danuwidjaja dan Andreas Odang untuk koleksi 2018. Mengusung tema “Warisan Indonesiaku”, terinspirasi dari ragam budaya Tanah Air, Sutanto menuangkan ragam budaya seperti reog, kuda lumping, rumah adat minangkabau, angklung, wayang, ondel-ondel, bahkan Borobudur ke dalam koleksi busana barunya. Sutanto memanfaatkan tulle, batik, dan bordir untuk koleksinya, dengan pilihan warna-warna cerah.

Veri Y Setiady, selaku CEO Senayan City, official venue IPMI Trend Show 2018, berharap gelaran itu dapat mengedukasi pengunjung untuk menghargai karya desainer maupun brand lokal yang saat ini semakin menunjukkan kualitas terbaiknya.          

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home