Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:16 WIB | Sabtu, 25 Juni 2022

Hanya Tiga Hari, Otoritas Taliban Hentikan Pencarian Korban Gempa Bumi

Disebutkan otoritas Afganistan tidak memiliki persediaan obat dan bantuan lain untuk korban luka-luka.
Pria Afghanistan berdiri di atas puing-puing rumah mereka yang rusak akibat gempa di Gayan, Afghanistan, pada hari Kamis, 23 Juni 2022. (Foto: Reuters)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di Afghanistan telah mengakhiri pencarian korban selamat dari gempa bumi yang menewaskan 1.000 orang, kata seorang pejabat senior pada hari Jumat (24/6). Dia menambahkan bahwa persediaan obat-obatan dan bantuan penting lainnya tidak memadai.

Sekitar 2.000 orang terluka dan 10.000 rumah hancur sebagian atau seluruhnya dalam akibat gempa bumi hari Rabu (22/6) di daerah terpencil dekat perbatasan dengan Pakistan, Mohammad Nassim Haqqani, juru bicara kementerian bencana, mengatakan kepada Reuters.

“Operasi pencarian telah selesai, 1.000 orang tewas dan yang luka-luka sekitar 2.000 orang, baik luka berat maupun luka ringan,” kata Haqqani.

Dia tidak menjelaskan mengapa pencarian korban dihentikan setelah sekitar 48 jam. Pada kasus gempa bumi lain, korban selamat dicari dari puing-puing setelah waktu yang jauh lebih lama.

Gempa berkekuatan 6,1 melanda sekitar 160 kilometer (100 mil) tenggara Kabul, di wilayah pegunungan gersang yang dipenuhi pemukiman kecil yang sering menjadi pusat perang selama beberapa dekade di Afghanistan.

Komunikasi yang buruk dan kurangnya jalan yang layak telah menghambat upaya bantuan di negara yang telah bergulat dengan krisis kemanusiaan yang memburuk sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu.

Haqqani mengatakan Afghanistan tidak memiliki cukup pasokan penting untuk merawat yang terluka. “Kementerian kesehatan tidak memiliki obat yang cukup, kami membutuhkan bantuan medis dan kebutuhan lainnya karena ini adalah bencana besar,” katanya.

Operasi penyelamatan akan menjadi ujian besar bagi Taliban garis keras, yang mengambil alih kekuasaan ketika pasukan internasional pimpinan Amerika Serikat mundur setelah 20 tahun perang.

Sejak itu, negara itu sebagian besar terisolasi, terputus dari banyak bantuan internasional langsung karena sanksi.

Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab semuanya mengatakan pada hari Kamis (23/6) bahwa mereka berencana untuk mengirim bantuan. Pasokan dari tetangga Pakistan telah melintasi perbatasan.

India, yang memiliki hubungan tegang dengan Taliban, mengatakan telah mengirim 27 ton pasokan dalam dua penerbangan untuk diserahkan ke badan-badan bantuan internasional.

Sebagian besar wilayah Asia Selatan aktif secara seismik karena lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India mendorong utara ke lempeng Eurasia.

Pada tahun 2015, gempa bumi melanda timur laut Afghanistan yang terpencil, menewaskan beberapa ratus orang di Afghanistan dan Pakistan utara di dekatnya. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home