Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 20:09 WIB | Selasa, 10 November 2015

Hari Pahlawan, Momentum Kebangkitan Olahraga

Hari Pahlawan, Momentum Kebangkitan Olahraga
Ilustrasi: Susanto Megaranto (kiri) saat berlaga melawan pecatur Jawa Barat lainnya, Farid Firmansyah (kanan) di Babak III Nomor Terbuka di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Prasasta Widiadi).
Hari Pahlawan, Momentum Kebangkitan Olahraga
Ilustrasi: Pecatur putra Provinsi Jawa Tengah Muhammad Luthfi Ali saat berlaga di Turnamen Catur memperingati Hari Ulang Tahun ke-10 Jabodetabek Association Chess Club, di Blu Plaza, Bekasi.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –  Pecatur putra dari Provinsi Jawa Barat, Susanto Megaranto,  menyebut Hari Pahlawan sebagai momentum kebangkitan sebuah cabang olah raga.

“Hari Pahlawan adalah kebangkitan, kalau dalam konteks olah raga ya, saatnya prestasi di bidang olahraga harus ditingkatkan, yang penting adalah peningkatan dari segi pembinaan dan prestasinya juga,” kata Susanto  kepada satuharapan.com sebelum dia menjalani partai Babak III Nomor Terbuka di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Pecatur yang pada Kejurnas Catur ke-45 turun membela Provinsi Jawa Barat ini mengatakan bahwa generasi muda harus membuat kejutan dan keajaiban guna mengukir prestasi secara lebih maksimal sehingga mereka dapat disebut pahlawan sejak masa muda. 

“Kalau dia (atlet) bisa mengibarkan bendera merah putih di luar negeri maka dia sebagai pahlawan,” kata Susanto.

“Buat kita, yang penting adalah dia bisa membawa kebanggaan atas nama Indonesia walau pun dalam tanda kutip, di bidang olah raga karena dia memberi warna bagi Tanah Air atau kontingen yang dia bela,” Susanto menambahkan.

Sementara itu bagi pecatur putra Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Luthfi Ali Hari Pahlawan adalah momen tepat untuk memacu semangat dengan lebih maksimal.   

“Sekarang ini Indonesia perlu banyak pahlawan untuk memacu kreativitas dan produktif,” kata Luthfi Ali kepada satuharapan.com sebelum dia menjalani Nomor Terbuka di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Luthfi menganggap pahlawan sama seperti guru yang selalu memberi teladan bagi generasi muda di Indonesia.

“Ya atlet bisa dianggap pahlawan, karena memang sama-sama mengharumkan nama bangsa, sama seperti guru pahlawan tanpa tanda jasa,” kata Ali.

Hari Pahlawan

Indonesia memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November. Dalam lingkup pemerintah Hari Pahlawan diperingati dengan upacara di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta dan juga pemberian tanda jasa bagi para veteran yang berjasa di masa perjuangan kemerdekaan.

Jika menengok ke belakang, maka kita melihat bahwa pada 10 November 1945 terjadi peristiwa heroik  saat  para pejuang Indonesia berhasil melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda dan sekutu di Surabaya. Momen  tersebut merupakan landasan terkuat yang menjadikan pemerintah menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Hari Pahlawan sesungguhnya tidak sebatas dalam konteks politik dan ketatanegaraan, akan tetapi Hari Pahlawan juga berlaku bagi banyak bidang yang tidak disadari dalam kehidupan sehari-hari, termasuk olah raga.

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home