Loading...
OPINI
Penulis: Anil Dawan 04:22 WIB | Selasa, 05 April 2022

Hidup itu Rukun, Ayo Dibangun

Upaya Membangun Desa Kerukunan di Sulawesi Tengah Suatu Upaya Membangun Kerukunan, Perdamaian dan Kohesi Sosial  Kerjasama FKUB Sulteng dan Wahana Visi Indonesia.
Dr. Anil Dawan (Faith and Development Manajer WVI).

SATUHARAPAN.COM - Membangun kerukunan selalu berhadapan dengan ancaman dan potensi konflik, perpecahan. Konflik merupakan situasi faktual dimana setidaknya melibatkan dua pihak (Individu, grup dan negara). Dimana kedua belah pihak berusaha mencapai tujuan yang tidak setara, atau mencapai tujuan yang sama tapi hanya bisa dicapai oleh satu pihak dan atau menggunakan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama. Konflik merupakan sesuatu yang tidak mungkin di dihindari dan merupakan akibat dari tinggal bersama di dalam sebuah kehidupan masyarakat dan sangat diperlukan dalam perubahan sosial. Konflik merupakan ekspresi dari tegangan dan ketidaksetaraan di antara pihak pihak yang berbeda dalam hal mencapai Kebutuhan, Pendekatan dan nilai. Masalahnya bukan di konflik itu sendiri, tapi bagaimana proses konflik terjadi. Tujuannya seharusnya mencegah atau mengatasi terjadinya kekerasan sebagai akibat dari konflik dan mendorong terjadinya penyelesaian konflik. Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan, baik perbedaan kebutuhan, persepsi, nilai, perasaan, bahkan juga karena adanya ketidakadilan dan ketidaksetaraan dari penggunaan kuasa.

Dalam kegiatan TOT (Training of Trainer) yang dilakukan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia selama tiga hari tanggal 28-30 Maret 2022, Prof. Dr. KH Zainal Abidin dalam sambutannya selaku ketua umum Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan “saya amat mengapresiasi segala upaya yang dilakukan oleh pihak Wahana Visi Indonesia (WVI) atas kerja samanya dengan FKUB Provinsi Sulawesi Tengah yang mencanangkan kegiatan pembangunan “Desa Kerukunan”. Dari salah satu proses kegiatan ini dilakukan survai nilai keadaban yang melibatkan para pengurus FKUB Sulawesi Tengah dalam kerangka pikir menampung data dan informasi tentang tata nilai yang menjadikan masyarakat kita mampu mempertahankan kehidupan sosial budaya rukun di tengah derasnya arus nilai global yang menjadi tantangan sekaligus ancaman terhadap tatanan nilai sosial bangsa kita.

Proyek ENHANCE (Enhancing Community Capacities to Strengthen Social Cohesion and Promote Peace and Tolerance in Central Sulawesi) merupakan proyek yang bertujuan untuk membangun kohesi sosial, yakni membangun hubungan antar masyarakat dalam sebuah kelompok, atau sebuah wilayah agar lebih erat meski terdapat berbagai perbedaan sehingga perdamaian tercipta. Perdamaian yang dimaksudkan disini bukanlah situasi dimana tidak terjadi konflik, tapi terjadinya proses partisipasi positif, dinamis yang mendorong terjadinya dialog dalam semangat kerjasama yang saling menguntungkan. Modul “Membangun Desa Kerukunan di Sulawesi Tengah” merupakan modul yang disusun untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menyelesaikan konflik. Modul ini menggali kearifan lokal dan nilai nilai budaya yang ada di tengah tengah masyarakat dalam menyelesaikan konflik dan membangun mekanisme di tengah tengah masyarakat dalam menyelesaikan konflik.

Modul kerukunan terdiri dari beberapa bab bagiannya dimulai dari pemahaman tentang konflik, perspektif agama terhadapa kerukunan, perkenalan dan kontrak harmoni, diawali dengan membangun identitas bersama, dilanjutkan dengan menentukan tujuan bersama, memperkuat relasi bersama, dan diakhiri dengan membangun program aksi bersama. Di bagian TOT ini peserta juga dilengkapi dengan skill memfasilitasi sekaligus praktek memfasilitasi serta mendapatkan umpan balik sehingga bisa memfasilitasi di tengah masyarakat. Di akhir acara TOT peserta antusias karena juga diajarkan lagu kerukunan yang diciptakan oleh salah seorang fasilitator Anil Dawan yang dinyanyikan bersama, untuk menggambarkan betapa kerukunan, perdamaian dan kohesi sosial di masyarakat adalah estetika kemanusiaan tertinggi. Lamat-lamat lagu dinyanyikan dengan semangat oleh peserta berbunyi demikian syairnya:

Jika hatimu gembira, hatikupun bersukacita

Karena kita saudara, rukun satu padu bersama

Hidup ini indah, jangan diubah jadi permusuhan yang tiada henti

Hidup ini rukun ayo dibangun, dalam semangat kuat sentosa

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home