Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:05 WIB | Senin, 01 Agustus 2016

Hillary Sebut "Kesetiaan" Trump kepada Rusia Berbahaya

Hillary Sebut "Kesetiaan" Trump kepada Rusia Berbahaya
Kandidat presiden AS dari partai Demokrat, Hillary Clinton, berbicara kepada pendukungnya selama kampanye di Philadelphia, Pennsylvania pada 29 Juli 2016. Eduardo Munoz Alvarez/AFP
Hillary Sebut "Kesetiaan" Trump kepada Rusia Berbahaya
Calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton merayakan nominasinya pada malam keempat sekaligus terakhir Konvensi Partai Demokrat di Wells Fargo Center 28 Juli 2016 di Philadelphia, Pennsylvania. AFP PHOTO/Robyn Beck
Hillary Sebut "Kesetiaan" Trump kepada Rusia Berbahaya
Calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton naik ke atas panggung usai Presiden Obama menyampaikan pidato di Konvensi Nasional Demokrat di Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania pada 27 Juli 2016. AFP PHOTO/Mandel Ngan

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Hillary Clinton mengkritik tajam calon presiden dari Partai Republik Donald Trump atas “kesetiaan besarnya” terhadap tujuan kebijakan politik Rusia. Pernyataan itu disampaikan pada hari Minggu (31/7) yang mengatakan hal tersebut meningkatkan “masalah keamanan nasional” dan keraguan akan perangainya.

Trump, saingannya dalam memperebutkan kursi kepresidenan Amerika Serikat (AS), menyangkal tuduhan itu, menegaskan dia “tidak memiliki hubungan” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan tidak pernah bertemu atau berbicara dengannya melalui telepon, tapi “akan bagus sekali jika negara kita bisa rukun dengan Rusia.”

Dia mengatakan tidak mengingkari bahwa Putin menyebutnya “jenius” (beberapa penutur Rusia mengatakan ‘bersemangat’ adalah terjemahan yang lebih tepat untuk kata tersebut).

Mungkin bertujuan untuk meningkatkan kontroversi, Trump mengatakan bahwa jika dia terpilih sebagai presiden setidaknya dia akan mempertimbangkan untuk mengakui kedaulatan Rusia atas Crimea, wilayah Ukraina, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014 di tengah kecaman komunitas internasional.

Clinton, di acara ‘Fox News Sunday’, menanggapi tuduhan keterlibatan Rusia dalam kebocoran surat elektronik Partai Demokrat yang mempermalukannya pada malam berakhirnya konvensi nasional Partai Demokrat.

Saat konvensi berlangsung, Trump menantang Rusia menemukan dan merilis ribuan surat elektronik yang hilang dari server pribadi Clinton saat dia menjabat sebagai menteri luar negeri, seruan yang memicu reaksi keras dari Partai Demokrat dan beberapa anggota Partai Republik. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home