Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:58 WIB | Senin, 16 Agustus 2021

Hizbullah Bangun Terowongan 45 Kilometer, Dibantu Iran dan Korut

Rute terowongan potensial Hizbullah di Lebanon selatan. (Foto: ALMA/ Al Arabiya)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Hizbullah Lebanon telah membangun terowongan bawah tanah sepanjang 45 kilometer yang menghubungkan selatan Lebanon dengan lembah Beqaa pedalaman di bawah kesepakatan senilai US$ 13 juta dengan sebuah perusahaan Korea Utara. Perusahaan itu mengkhususkan diri dalam pengembangan infrastruktur bawah tanah dan dengan pengawasan seorang perwira Korps Pengawal Revolusi Iran, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh pusat penelitian Alma.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Hizbullah telah membangun terowongan sepanjang 45 kilometer yang menghubungkan daerah timur ke kota pesisir Saida dengan daerah pegunungan selatan Jezzine dan Rihan dan lembah pedalaman Beqaa.

Terowongan sepanjang 45 kilometer itu menghubungkan desa Jensnaya, Wadi el Leymoun, Snaya, Zhalta, al-Roummaneh, Jabal Toura, Louaizeh, Sejoud, al-Zaghrine, Aaichiyeh, al-Qotrani, al-Sriri, Meidoun, dan Machghara.

“Terowongan dibangun dengan bantuan perusahaan Korea Utara yang mengkhususkan diri dalam pengembangan infrastruktur bawah tanah, yang disebut ‘Perusahaan Perdagangan Pengembangan Pertambangan Korea’ yang juga dikenal sebagai KOMID,” tambah laporan itu.

Laporan itu menambahkan bahwa konstruksi sebenarnya dilakukan oleh Yayasan Konstruksi Jihad Hizbullah yang sebenarnya merupakan cabang dari Konstruksi Jihad Iran yang didirikan pada tahun 1988.

“Yayasan Konstruksi Jihad menggunakan perusahaan sipil sebagai perlindungan untuk pembangunan 'Terowongan'. Salah satu perusahaan yang dicurigai terlibat dalam konstruksi dan berlindung dengan warga sipil adalah 'Bekaa Building and Contracting Company', yang sebelumnya dikenal sebagai 'Otoritas Iran untuk Rekonstruksi Lebanon',” tambah laporan itu.

Laporan itu juga mengungkapkan bahwa terowongan memungkinkan manuver pasukan dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan memperkuat posisi pertahanan atau untuk melakukan serangan dengan cara yang aman, terlindungi, dan tidak terlihat. Dalam penilaian kami, sepeda motor, ATV, dan kendaraan kecil lainnya juga dapat diangkut melalui beberapa terowongan tersebut.

Pada tahun 2004, seorang jurnalis Jepang bernama Takashi Arimoto melaporkan pertemuan antara Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, dan pejabat senior Korea Utara, di mana ia meminta bantuan Korea Utara untuk Hizbullah dalam perencanaan dan pembangunan instalasi militer bawah tanah, bunker dan terowongan.

Menurut informasi tambahan yang ditemukan oleh penelitian tersebut, perusahaan Korea Utara, KOMID, menandatangani kesepakatan senilai US$ 13 juta dengan Hizbullah untuk penyediaan bahan-bahan teknik untuk menggali terowongan, dan sebagai tambahan, untuk transfer teknologi teknik Korea Utara ke “Yayasan Konstruksi Jihad” milik Hizbullah.” (AL Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home