HRW Tuduh Rezim Bangladesh “Menembak Lutut” Aktivis Oposisi
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Kelompok Human Rights Watch (HRW), pada Kamis (29/9), menuduh pasukan keamanan Bangladesh “menembak lutut” beberapa anggota oposisi dan pendukung dengan sengaja dan kemudian memberikan pengakuan palsu bahwa aksi itu untuk membela diri.
Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan membantah laporan itu dengan mengatakan polisi hanya menembak penjahat sebagai “upaya terakhir” yang dapat mereka lakukan.
Laporan sebanyak 45 halaman itu mengutip korban yang menceritakan bagaimana mereka ditembak tanpa provokasi oleh petugas kepolisian yang mengaku bahwa mereka melepaskan tembakan sebagai bentuk pembelaan diri.
“Pasukan keamanan di Bangladesh telah lama membunuh para tahanan dalam baku tembak palsu, berpura-pura bahwa korban tewas ketika otoritas membawanya kembali ke tempat kejadian perkara dan diserang oleh salah satu kaki tangannya,” ujar Brad Adams, Direktur HRW di Asia.
“Sekarang mereka menerapkan taktik yang sama yang pernah digunakan oleh Tentara Republik Irlandia dan melakukan penembakan di bagian lutut orang-orang yang mereka tangkap, yang tampaknya karena mereka merupakan anggota atau pendukung partai oposisi.”
Kelompok yang berbasis di New York itu meminta pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina untuk mengundang kantor HAM PBB dan pelapor khusus PBB untuk menyelidiki kasus “penembakan di bagian lutut” dan dugaan tindakan penyiksaan lainnya.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...