Ibadah Gereja Pertama Digelar Pascagempa-Tsunami di Palu
PALU, SATUHARAPAN.COM - Umat Katolik di Palu, Minggu sore (7/10) melangsungkan misa pertama pasca gempa dan tsunami minggu lalu. Misa dilakukan di bagian luar gereja Santa Maria, Palu, karena sebagian gereja retak akibat gempa dan dinilai tidak aman.
Dalam khotbahnya, Pastor Yohanes Salaki meminta umat untuk tidak meninggalkan Palu dan sebaliknya tetap bertahan membangun kembali kota itu.
“Marilah kita menyerahkan semua rencana baik kepada Tuhan agar Ia membantu usaha siapa saja yang ingin membantu kita. Pastor berharap kita tetap tinggal di sini, kita ada di rumah, jadi ketika dikunjungi oleh orang yang ingin membantu kita, kita ada,” ujarnya.
Ditambahkannya, "Hingga sekarang sudah 26.000 orang keluar dari Palu. Yang ada di sini sekarang lebih banyak orang luar Palu. Mereka datang mengunjungi kita untuk membantu membangun listrik, kita tidak ada. Lalu ketika kita pulang, listrik kita belum menyala. Bagaimana bisa menyala, orang yang datang tidak tahu harus bantu apa."
Memilih Tetap Tinggal di Palu
Ditemui VOA seusai ibadah, salah seorang jemaah, Etna Rorimpande, mengatakan meskipun khawatir dengan kondisi pasca gempa dan masih terus terjadinya gempa susulan, tapi ia akan tetap tinggal di Palu.
"Was-was.. Tapi saya akan tetap tinggal di sini. Kami tetap di sini karena kita pergi jauh sekalipun, kalau memang musibah akan menimpa, tentu akan terjadi. Kita syukuri aja. Yakin lah bahwa di mana pun kita berada, Tuhan akan melindungi kita," ujar Etna.
Hal senada disampaikan jemaah lain, I Nyoman Sarna. "Saya memang khawatir, tapi karena anak-anak ada yang tugas di sini, ada pula yang hamil, jadi lebih baik kami disini. Kami bisa membangun kota ini lebih segera. Siapa lagi yang akan membangun kalau bukan kita?" tuturnya.
Salat Jumat Pertama di Palu
Sebelumnya pada Jum’at lalu (5/10) umat Muslim juga melangsungkan salat Jumat pertama pascagempa dan tsunami. Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut datang dan salat Jumat bersama di Masjid Al Mujahiddin yang berada di kompleks kantor gubernur Sulawesi Tengah. Kalla juga menyempatkan salat gaib bagi korban yang meninggal dalam musibah itu.
Editor : Melki Pangaribuan
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...