IDF Tahu Posisi Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Selama Berbulan-bulan
Khamenei Serukan Umat Muslim Hadapi Israel, Komentar Pertama Tetelah Nasrallah Terbunuh.
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kelompok teror Hizbullah mengonfirmasi kematian pemimpinnya, Hassan Nasrallah, dalam serangan udara Israel di ibu kota Lebanon, Beirut kemarin.
Hizbullah memuji kepemimpinan Nasrallah atas kelompok teror tersebut dalam konfliknya dengan Israel dan dukungannya terhadap Palestina.
“Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang hebat dan syahid yang telah dipimpinnya selama sekitar 30 tahun,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah mengatakan akan melanjutkan pertempurannya melawan Israel “untuk mendukung Gaza dan Palestina, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya yang teguh dan terhormat.”
Nasrallah berada di markas bawah tanah utama Hizbullah di pinggiran kota Dahiyeh, Beirut, saat Pasukan Pertahaan Isarel (IDF) melancarkan serangan besar-besaran.
Sebelumnya, IDF mengatakan Nasrallah telah tewas dalam serangan itu, tetapi Hizbullah belum berkomentar hingga saat ini.
Israel telah mengetahui lokasi pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah selama berbulan-bulan sebelum melancarkan serangan yang menewaskannya kemarin, tiga pejabat senior pertahanan Israel memberi tahu The New York Times.
Keputusan untuk menyerangnya dibuat pekan ini karena Israel yakin peluang untuk membunuhnya akan tertutup, kata para pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Anggota Hizbullah menemukan dan mengidentifikasi jenazah Nasrallah pada hari Sabtu (28/9) pagi bersama dengan komandan garis depan selatan kelompok teror itu, Ali Karaki.
Sementara itu, video yang beredar di media sosial menunjukkan penduduk wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak, di Suriah barat laut, merayakan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tadi malam, sebelum IDF dan kelompok teror itu mengumumkannya secara resmi hari ini.
Penduduk terlihat membagikan permen kepada orang yang lewat, berterima kasih kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan bersumpah bahwa Presiden Suriah Bashar Assad akan menjadi orang berikutnya yang akan dibunuh.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa menurut informasinya, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memang telah meninggal, setelah Israel mengumumkan telah membunuhnya.
Hizbullah yang didukung Iran belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang status Nasrallah, pemimpinnya selama 32 tahun.
"Menurut informasi yang kami miliki, Hassan Nasrallah, sekretaris jenderal Hizbullah, memang meninggal," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah telah lama menjadi sekutu rezim Suriah di bawah keluarga Assad dan membantu rezim tersebut dalam perang melawan oposisi Suriah sejak pecahnya perang saudara pada tahun 2011 hingga 2019. Intervensi kelompok teror Lebanon sangat penting dalam mengalahkan pemberontak dan mempertahankan kekuasaan Bashar Assad.
Wilayah Idlib, di sudut barat laut Suriah, berada di bawah kendali kelompok pemberontak Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang mendirikan pemerintahan dan pasukan pertahanannya sendiri. Pasukan pemerintah Suriah telah melancarkan serangan berulang kali untuk merebut kembali wilayah tersebut, tetapi sejauh ini tidak berhasil.
Wilayah ini merupakan rumah bagi sejumlah besar pengungsi internal yang pindah ke sana dari wilayah lain di Suriah. Perkiraan populasi keseluruhannya berkisar antara tiga hingga 4,5 juta, lebih dari setengahnya adalah pengungsi domestik.
Pejabat Iran juga mengatakan Teheran siap mengerahkan pasukan ke Lebanon dan Suriah.
Seorang pejabat Iran mengatakan kepada jaringan NBC Amerika bahwa Teheran akan mulai mendaftarkan pengerahan pasukan ke Lebanon dalam beberapa hari mendatang, menyusul serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Ayatollah Mohammad Hassan Akhtari, wakil Iran untuk urusan internasional, mengatakan para pejabat akan memberikan izin bagi pasukan untuk dikerahkan di Lebanon dan wilayah Suriah di Dataran Tinggi Golan.
“Kami dapat mengirim pasukan ke Lebanon untuk melawan Israel, seperti yang kami lakukan pada tahun 1981,” katanya. (ToI)
Editor : Sabar Subekti
D'Masiv Meriahkan Puncak Festival Literasi Maluku Utara
TERNATE, SATUHARAPAN.COM - Grup band papan atas tanah air, D’Masiv hadir sebagai guest star da...