Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 19:21 WIB | Jumat, 14 Oktober 2016

Ignasius Jonan, Sosok Keras Kepala Pilihan Jokowi

Ignasius Jonan, Sosok Keras Kepala Pilihan Jokowi
Ignasius Jonan berpose di Stasiun Kereta Senen, Jakarta Pusat pada (27/2) setelah dia meninjau arus mudik lebaran tahun 2016 saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan selama dua tahun sejak 2014. Menteri Jonan dicopot dari jabatannya pada tanggal 27 Juli 2016 dan sekarang terpilih menjabat sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada hari Jumat (14/10) bersama dengan Wakil Menteri Arcandra Tahar. (Foto-foto: Dedy Istanto)
Ignasius Jonan, Sosok Keras Kepala Pilihan Jokowi
Ignasius Jonan lahir di Singapura pada tanggal 21 Juni 1963 menjabat sebagai Menteri ESDM yang baru dan dilantik pada hari Jumat (14/10) oleh Presiden Joko Widodo.
Ignasius Jonan, Sosok Keras Kepala Pilihan Jokowi
Ignasius Jonan berpose di Stasiun Kereta Pasar Senen, Jakarta Pusat saat dia menjabat sebagai Menteri Perhubungan usai meninjau arus mudik menjelang lebaran pada tanggal (27/2) lalu.,

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ignasius Jonan dipilih sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) karena sosoknya keras kepala yang mampu mereformasi Kementerian BUMN. Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo usai melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM di Istana Negara, Jakarta Pusat pada hari Jumat (14/10). Sebelumnya Jonan menjabat sebagai Menteri Perhubungan.

“Meskipun dua-duanya keras kepala, suka terjun di lapangan," kata Presiden Jokowi setelah acara pelantikan seperti dikutip dalam laman berita Antara. Meski begitu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap yakin, keduanya merupakan figur yang tepat untuk mengisi kekosongan di kementerian tersebut.

“Saya yakin keduanya merupakan figur-figur profesional yang tepat dan berani serta memiliki kompetensi untuk melakukan reformasi secara besar-besaran di Kementerian ESDM,” kata Presiden Jokowi.

Menteri Jonan menjabat sebagai Menteri Perhubungan selama dua tahun setelah diganti oleh Budi Karya pada tanggal 27 Juli 2016 kemarin. Sebelumnya, Jonan pernah menjabat sebagai Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) periode tahun 2009 sampai dengan 2014.

Melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jonan mengemban tugas sesuai dengan penugasan pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sofyan Djalil. Jonan terpilih untuk kedua kalinya sebagai Direktur PT KAI pada tahun 2013 setelah diangkat Menteri BUMN Dahlan Iskan pada tanggal 26 Oktober 2014.

Kariernya melonjak setelah perusahaan yang dipimpinnya dapat mengembalikan kerugian dari Rp 83,5 miliar pada tahun 2008 menjadi keuntungan Rp 154,8 miliar pada tahun 2009. Sementara pada tahun 2013, tercatat laba sebesar Rp 560,4 miliar yang membuat Jonan melipatgandakan aset KAI dari Rp 5,7 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 15,2 triliun pada tahun 2013 atau terjadi peningkatan tiga kali lipat.

Melalui kepemimpinannya, Jonan juga menerapkan sistem boarding pass, pemesanan tiket secara online, dan penjualan tiket melalui toko ritel menjadi terobosan baru dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sepanjang karirnya memimpin, Jonan juga telah melakukan peremajaan sarana dan prasarana mulai dari memperbanyak jumlah kereta dengan jumlah sekitar 100 lokomotif seri CC206 untuk angkutan barang dan juga untuk lintas Jawa.

Kerja keras dan terjun langsung ke lapangan sudah menjadi bagian dari penugasan karena kedisplinannya. Tahun 2014 tercatat sekitar 200 karyawan PT KAI dipecat atau pensiun dini, karena dianggap malas. Dia juga dikenal sebagai figur yang tidak mengenal kompromi pada saat menertibkan stasiun dari para pedagang dan bangunan liar.

Karier di Kementerian Perhubungan

Karir Iganisus Jonan menjadi Menteri Perhubungan pertama kalinya menugaskan Direktur PT KAI Edi Sukmoro untuk meningkatkan jumlah penumpang dari 200 juta orang menjadi 600 juta orang. Nama Jonan mencuat menjadi calon Menteri Perhubungan setelah beredarnya kabar bahwa dia selama 15 hari tidak pulang dan tidur di kereta untuk mengawasi pelayanan PT KAI.

Meski hanya menjabat selama dua tahun sebagai Menteri Perhubungan, Jonan juga menjanjikan konsep tol laut dalam waktu selama dua minggu selama menjabat. Namun sayang, karirnya di Kementerian Perhubungan harus kandas setelah Presiden Joko Widodo meresuffle Ignasius Jonan pada tanggal 27 Juli 2016 digantikan oleh Budi Karya Sumadi.

Hanya dalam waktu dua bulan, nama Ignasius kembali mencuat di media setelah menerima informasi akan dicalonkan kembali sebagai menteri baru mengisi kekosongan yang dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) Menteri Luhut Binsar Panjaitan.  Hari Jumat (14/10) mantan Menteri Perhubungan, Iganasius Jonan dilantik sebagai Menteri ESDM oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat bersama dengan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.

Sekilas Profil Ignasius Jonan

Lahir di Singapura pada tanggal 21 Juni 1963 yang tahun ini menginjak usia ke-53 tahun. Memiliki istri bernama Ratnawati Jonan dan dua orang putri bernama Monica dan Caterine. Lulusan Universitas Airlangga dan juga Tufts University  tersebut telah menjadi Menteri Perhubungan ke-37  dan menjabat sebagai Menteri ESDM yang baru ke-17. (wikipedia/Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home