Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 17:14 WIB | Jumat, 13 Maret 2020

Ilmuwan: Ancaman Pandemi Lebih Buruk Kurangnya Penelitian

Anggota pasukan cadangan, yang mengenakan alat pelindung, menyemprotkan larutan antiseptik untuk menjaga terhadap virus corona (COVID-19) di stasiun metro pada 12 Maret 2020, di Seoul, Korea Selatan (Foto: independent.co.uk/Cho/Getty Images)

LONDON, SATUHARAPAN.COM –  Para ilmuwan terkemuka di London pada Kamis (12/3) memperingatkan, risiko pandemi di masa depan yang serupa dengan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru, akibat kurangnya penelitian.

Para ahli di lembaga terkenal dunia Zoological Society of London (ZSL), rumah bagi London Zoo, dalam sebuah laporan barunya menyerukan investasi substansial dalam penelitian kesehatan satwa liar.

Para ilmuwan di Institut Zoologi ZSL memiliki spesialisasi dalam memahami apa yang disebut "penyakit zoonotik", yakni penyakit yang berpindah dari satwa liar ke manusia.

Menurut mereka, Inggris harus berinvestasi dalam upaya meningkatkan pemahaman terhadap penyakit populasi satwa liar, dan rute bagaimana penyakit-penyakit tersebut menjadi penyakit manusia, demi mengurangi secara drastis risiko pandemi global seperti COVID-19 di masa depan, yang mungkin lebih buruk lagi.

"Meski program vaksinasi yang efektif sangat penting untuk respons jangka pendek terhadap penyakit itu, dan harus

 diprioritaskan, penelitian untuk pencegahan jangka panjang juga tidak boleh diabaikan," kata ZSL.

Seorang juru bicara ZSL mengatakan, "Banyak ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat termasuk COVID-19, SARS, Ebola, dan Zika bermula sebagai infeksi yang berpindah dari hewan ke manusia.

"Sedikitnya 61 persen dari semua patogen (agen penyebab penyakit) manusia adalah 'zoonotik', dan sekitar 75 persen dari semua penyakit baru pada manusia yang diidentifikasi dalam beberapa tahun terakhir muncul melalui rute ini."

Direktur Jenderal ZSL Dominic Jermey mengatakan, "Tidak ada yang tahu berapa banyak infeksi yang beredar di populasi satwa liar, atau dalam keadaan bagaimana mereka dapat menciptakan pandemi manusia berikutnya."

"Namun, jika kita mengetahui faktor-faktor risiko dari penyebaran virus zoonotik, kita dapat mengambil langkah-langkah pengamanan guna mencegah terjadinya penyebaran sedari awal tanpa merugikan hewan liar yang penjangkitan terhadapnya terjadi secara alami," katanya.

"Hubungan antara satwa liar dan kesehatan manusia ini makin disadari, tetapi masih sangat kurang dipahami," kata Jermey.(Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home