Loading...
SAINS
Penulis: Tya Bilanhar 23:59 WIB | Selasa, 20 Juni 2017

Ilmuwan Ateis Richard Dawkins Anjurkan Anak-anak Baca Alkitab

Richard Dawkins (Foto: heatstreet.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM- Pakar Biologi Evolusiner Inggris, Richard Dawkins, menganjurkan pendidikan agama sebaiknya tetap diberikan di sekolah-sekolah dasar negara itu. Ilmuwan yang terang-terangan mengakui dirinya Ateis itu  juga merekomendasikan agar Alkitab diajarkan di sekolah-sekolah, karena penting untuk memahami sejarah dan budaya.

"Saya tidak berpikir pendidikan agama harus dihapus. Saya kira adalah bagian penting bagi budaya kita untuk memahami Alkitab," kata Dawkins, yang telah pensiun sebagai Profesor Simonyi dalam Pengertian Publik terhadap Sains di Universitas Oxford.

"Lagipula, begitu banyak sastra Inggris yang bersentuhan dengan Alkitab. Jika Anda membuka Kamus Inggris Oxford, Anda akan menemukan jumlah kutipan dari Alkitab sama banyaknya dengan kutipan dari Shakespeare," lanjut Dawkins, yang mulai meragukan keberadaan Tuhan pada saat dia berusia 9 tahun, dan pada pertengahan usia belasan tahun,  menyadari bahwa Darwinisme merupakan penjelasan yang lebih baik.

Ceramah yang disampaikannya di sebuah festival sains di Inggris akhir pekan ini, tentu mengejutkan bila mempertimbangkan betapa vokalnya Dawkins selama ini mengeritik agama. Dalam buku laris yang ditulisnya, The God Delusion, Dawkins mengeksplorasi akar dari agama-agama dalam budaya manusia dan berbicara keras menentang agama yang menurutnya mempengaruhi masyarakat dalam berbagai cara negatif. Dawkins sendiri menyebut dirinya sebagai seorang yang sangat-sangat tidak percaya pada agama. Ia merasa bahwa tradisi-tradisi dari Gereja Inggris begitu absurd, dan lebih menekankan pendiktean moral daripada Tuhan.

Namun, dalam ceramahnya yang terbaru, ia justru mendorong agar pendidikan agama diajarkan di sekolah-sekolah. Menurutnya, sangat tidak mungkin mempelajari sastra Inggris tanpa mengetahui latar belakang Kekristenan.

Menjelaskan betapa Kekristenan penting bagi budaya dan sejarah, Dawkins mengatakan, "Sejarah Eropa sangat banyak didominasi oleh pertentangan antara agama-agama dan Anda tidak akan mengerti sejarah tanpa Anda tahu tentang sejarah agama Kristen, perang salib dan lain-lainnya," kata dia.

Kendati demikian Dawkins tidak merekomendasikan indoktrinasi ajaran agama kepada siswa. Ia lebih mendorong agar pengetahuan dan pemahaman mereka tentang agama lah yang dikedepankan.

"Saya tidak akan membuang pelajaran agama. Saya kira saya akan lebih memilih menggantinya dengan pelajaran perbandingan agama, sejarah Alkitab dan sejarah agama-agama," kata dia.

Dawkins saat ini sedang mempromosikan buku terbarunya, "Science in the Soul." Dalam buku ini ia menyebut semua agama buruk tetapi ada yang sangat buruk dan menjadikan pemeluknya fanatik.

“Sangat menggoda untuk mengatakan bahwa semua agama itu buruk. Dan benar, saya mengatakan seluruh agama buruk. Tetapi adalah godaan yang sangat buruk untuk mengatakan semua agama sama buruknya, sebab pada kenyataannya tidak," ia mengatakan.

Salah satu agama, ia sebut telah menanamkan benih fanatisma di antara pengikutnya. Dan mereka yang tergolong moderat, yang jumlahnya banyak, menjadi korban terbesar dari agama itu.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home