Indonesia Bantu Obat dan Peralatan Kesehatan untuk Sri Lanka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Indonesia mengirimkan 3.026 Kg bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan esensial dan alat kesehatan untuk pemerintah Sri Lanka yang negaranya tengah mengalami krisis yang berdampak pada kelangkaan obat dan alat kesehatan.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dan diterima oleh Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, Yasoja Gunasekera, di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta pada Kamis (28/4).
''Dengan semangat kemanusiaan dan solidaritas sebagai negara sahabat, Indonesia bermaksud menyerahkan bantuan kesehatan untuk Pemerintah dan masyarakat Sri Lanka,'' kata Sekjen Kunta dalam keterangan tertulis Kemenkes.
Sekjen menjelaskan dalam proses pengumpulan donasi kemanusiaan, Kemenkes menjalin komunikasi intens dengan Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, WHO Indonesia dan 9 perusahaan farmasi yakni PT. Dexa Medica Group, PT Bernofarma, PT Global Onkolab Farma (Kalbe Group), PT CKD Otto, PT. Jayamas, PT. Safelock, PT Ocean Medika, PT. Bara Sehat Jaya dan PT. Triton Manufactures.
Berkat bantuan program CSR dari kesembilan perusahaan tersebut, total donasi yang berhasil terkumpul senilai Rp 22,1 miliar terdiri dari 11 item obat dan delapan item alat kesehatan.
''Atas donasi dan kerjasama dari seluruh pihak yang terlibat, bantuan donasi ini bisa diterima hari ini untuk selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Sri Lanka,'' kata Sekjen.
Bantuan tersebut dikirim dalam dua pengiriman menggunakan pesawat kargo dari Bandara Soekarno-Hatta. Yang pertama diberangkatkan mulai hari Kamis (28/4). Yang kedua akan diberangkatkan tanggal 8 Mei 2022.
Indonesia dan Sri Lanka telah menjadi mitra strategis sangat lama, yang mana di tahun 2022 ini telah memasuki usia 70 tahun. Hubungan keduanya terus terjalin erat dan semakin kuat sampai saat ini.
Mewakili Pemerintah Sri Lanka, Yasoja Gunasekera menyampaikan terima kasih atas kepedulian Pemerintah, masyarakat dan sektor swasta di Indonesia terhadap situasi dan kondisi yang kini sedang dihadapi Sri Lanka.
Menurut dia bantuan kemanusiaan ini merupakan refleksi dari kuatnya hubungan antara Indonesia dan Sri Lanka yang telah terjalin selama 70 tahun ini, yakni saling mengerti situasi dan kondisi masing-masing negara terutama jika salah satunya sedang mengalami masa-masa sulit.
''Dari hati yang paling dalam, saya mengucapkan terima kasih,'' kata Yasoja.
Editor : Sabar Subekti
Tanda-tanda Kelelahan dan Stres di Tempat Kerja
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Stres berkepanjangan sering kali didapati di tempat kerja yang menyebabka...