Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 17:18 WIB | Rabu, 03 Agustus 2016

Indonesia Tawarkan Sri Lanka Kereta Api

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Republik Demokratik Sosialis Sri Lanka, Ranil Wickramasinghe, di Istana Merdeka, hari Rabu (3/8). (Foto: Biro Pers Istana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia menawarkan produk perkeretaapian buatan Indonesia kepada Sri Lanka. Tawaran tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Perdana Menteri Republik Demokratik Sosialis Sri Lanka, Ranil Wickramasinghe, di Istana Merdeka, hari Rabu (3/8).

Ranil Wickramasinghe beserta istri, Maithree Wickramasinghe, dan delegasi diterima oleh Presiden Jokowi sekitar pukul 09.30 WIB. Presiden Jokowi beserta Ibu Negara, Iriana, langsung menyambut kedatangan mereka berdua di sisi barat Istana Merdeka.

Ditemui oleh para jurnalis usai pertemuan bilateral, Presiden Jokowi menerangkan bahwa dirinya menawarkan produk gerbong kereta api buatan Indonesia ke pihak Sri Lanka. Sebelumnya, melalui PT Inka, Indonesia telah mengirimkan produknya ke Bangladesh.

"Jadi kita kan sudah mengirimkan kereta api kita dari PT Inka ke Bangladesh. Ini sudah berjalan. Ini kita ikut lelang lagi di Sri Lanka. Dan saya tadi minta agar Perdana Menteri Ranil memberikan perhatian pada produk Indonesia tadi. Kelihatannya diberi lampu hijau," kata Jokowi seperti disampaikan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, hari Rabu (3/8).

Jokowi menyebut langkah ini merupakan awal dari usaha pemerintah Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar ke negara-negara lainnya. Upaya tersebut diharapkan dapat membuka pasar yang lebih besar lagi bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke berbagai negara.

"Ya memang kita ini baru pada posisi menjajaki beberapa negara yang memang mempunyai potensi tetapi tidak pernah kita melakukan penetrasi pasar ke negara-negara itu. Ini yang sekarang baru kita mulai," kata Jokowi.

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja pada 26 Mei 2016 ke Jepang, Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan minat Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Sri Lanka, terutama dalam hal pengadaan gerbong kereta api.

Pembangunan kereta api, termasuk di dalamnya pengadaan gerbong penumpang dan barang, diketahui merupakan salah satu yang termasuk dalam Invesment Propose Sri Lanka 2015-202

Penanggulangan Terorisme

Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang ikut memberikan keterangan usai pertemuan, menjelaskan bahwa selain membicarakan terkait peningkatan kerja sama di bidang ekonomi, Indonesia dan Sri Lanka juga berbicara untuk memperkuat kerja sama di bidang penanggulangan ekstremisme dan terorisme.

Menurut Retno, Perdana Menteri Ranil mengharapkan agar Sri Lanka dan Indonesia dapat memperkuat kerja sama di bidang tersebut.

"Memang setiap kali kita bicara mengenai penanggulangan ekstremisme, radikalisme, dan terorisme, maka Indonesia selalu di pihak terdepan yang diajak bekerja sama. Karena Indonesia dinilai sebagai negara Muslim terbesar tetapi sekaligus plural, yang majemuk, yang berhasil untuk menyebarkan toleransi dan moderasi," kata Retno.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut ialah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Desra Percaya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home