Indonesia Terima Vaksin COVID-19 Dari China, Uji Klinis III
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan vaksin Indonesia PT Bio Farma (Persero) telah menerima calon vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan asal China Sinovac Biotech.
“(Vaksin) diterima kemarin, Minggu (19/7) untuk selanjutnya dilakukan uji klinis ketiga,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah, saat dimintai konfirmasi soal penyerahan vaksin, melalui pesan singkat, Senin (20/7).
Dalam kesempatan itu, Teuku Faizasyah atau yang akrab disapa Faiza, tidak dapat menyebutkan jumlah slot vaksin yang diberikan Sinovac ke Bio Farma.
Pasalnya, Faizasyah menjelaskan penyerahan vaksin itu merupakan bagian kerja sama antarperusahaan (B2B) PT Bio Farma (Persero) dan Sinovac Biotech.
“Kerja sama itu sifatnya setara karena Bio Farma merupakan BUMN yang mumpuni di bidangnya. Banyak produk Bio Farma yang digunakan di banyak negara, termasuk di antaranya vaksin polio,” kata Faizasyah menjelaskan kerja sama dua perusahaan vaksin tersebut.
Uji klinis ketiga merupakan tahapan saat vaksin mulai diberikan ke manusia untuk mengetahui kemanjuran dan kemungkinan adanya efek samping.
Oleh karena itu, calon vaksin yang diterima Bio Farma belum siap edar dan belum dapat digunakan secara luas, karena masih menunggu hasil uji klinis selesai dan persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Untuk uji klinis tahap III, rencananya Bio Farma akan bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan dan Universitas Padjajaran, serta berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), demikian keterangan pihak Bio Farma saat jumpa pers virtual, sebagaimana disiarkan via Youtube, minggu lalu.
Dari sumber yang sama, vaksin COVID-19 eksperimental itu kemungkinan dapat digunakan untuk keperluan darurat mulai Kuartal I 2021.
Di samping Indonesia, calon vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech juga turut diuji coba di Brazil dan Bangladesh.
Tidak hanya dengan Sinovac, Indonesia menjajaki kerja sama dengan koalisi masyarakat dunia untuk penanganan wabah, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), yang berpusat di Oslo, Norwegia. Pemerintah Indonesia juga aktif mengikuti program uji coba vaksin (solidarity trial) dari WHO. (Antara)
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...