Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 18:04 WIB | Kamis, 05 November 2015

Inggris: Bom ISIS Mungkin Penyebab Jatuhnya Pesawat Rusia

Dokumentasi investigator militer dari Mesir dan Rusia berdiri dekat puing pesawat Rusia di tempat jatuhnya di wilayah Hassana di kota Arish, utara Mesir, Minggu (01/11). Rusia melarang terbang pesawat Airbus A321 yang dioperasikan oleh penerbangan Kogalymavia, seperti yang dilaporkan oleh agensi berita Interfax pada hari Minggu, setelah salah satu pesawatnya jatuh di Semenanjung Sinai Mesir, menewaskan 224 penumpang. (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Inggris mengatakan ada kemungkinan signifikan bahwa afiliasi kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Mesir berada di balik serangan bom yang diduga berada di dalam pesawat Rusia yang menewaskan 224 orang di Semenanjung Sinai.

Ketika ditanya apakah ia berpikir militan ISIS bertanggung jawab atas bencana tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, mengatakan: "ISIS-Sinai telah mengaku bertanggung jawab  menjatuhkan pesawat Rusia, mereka melakukan itu langsung setelah kecelakaan.

"Kami telah melihat seluruh informasi foto, termasuk klaim itu, tapi tentu saja banyak informasi lain juga, dan menyimpulkan bahwa ada kemungkinan yang signifikan," katanya di televisi Sky, sebagaimana dikutip oleh Reuters (6/11).

AS dan sumber-sumber keamanan Eropa mengatakan bukti terkini  menunjukkan bahwa tampaknya sebuah bom yang ditanam oleh afiliasi ISIS di Mesir --provinsi Sinai - adalah kemungkinan penyebab kecelakaan itu. Namun sumber itu juga menekankan bahwa pihaknya belum mencapai kesimpulan akhir tentang kecelakaan itu.

ISIS ingin menciptakan sebuah kekalifahan di seluruh dunia Muslim.  Rusia, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, meluncurkan serangan udara terhadap kelompok-kelompok oposisi di Suriah termasuk ISIS pada 30 September

ISIS telah menyerukan perang melawan Rusia dan Amerika Serikat dalam menanggapi serangan udara mereka di Suriah. Inggris telah menghentikan penerbangan dari resor Sharm El Sheikh untuk mendapatkan lebih banyak waktu  menilai keamanan di kota tersebut, di mana pesawat Rusia memulai perjalanan naas nya.

Jika terbukti benar bom yang menewaskan 224 penumpang dan awak kapal Airbus A321 tersebut,  industri pariwisata Mesir dipastikan akan rusak di tengah masih belum pulihnya negara itu dari tahun kekacauan politik.

Seorang pejabat penerbangan Rusia mengatakan penyelidikan sedang mencari kemungkinan sebuah objek yang disimpan di pesawat yang menyebabkan bencana. ISIS yang menguasai sejumlah bagian Irak dan Suriah dan memerangi tentara Mesir di Semenanjung Sinai,  pada hari Rabu (4/11) kembali menegaskan bahwa pihaknya lah yang menjatuhkan pesawat tersebut dan akan mengumumkan kepada dunia bagaimana mereka melakukan hal itu.

Mesir, sekutu dekat Amerika Serikat dan negara Arab paling padat penduduknya, membantah klaim serupa oleh ISIS pada hari Sabtu lalu.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home