Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:33 WIB | Kamis, 29 Oktober 2015

Ingin gabung TPP? Benahi Dulu Struktur Industri RI

Ilustrasi. Presiden RI Joko Widodo sempat menyatakan niat Indonesia untuk bergabung dalam TPP saat berkunjung ke Amerika Serikat pekan ini. (Foto: Dok.satuharapan.com)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Soegeng Rahardjo menilai ada beberapa hal yang harus dibenahi jika Indonesia ingin bergabung dalam Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). Misalnya adalah dalam sektor struktur industri.

"Ada baiknya dipertimbangkan kembali, dikaji lebih mendalam, terlebih kita sudah tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (RCEP) di antara negara anggota ASEAN dengan enam mitra dagangnya, termasuk Amerika Serikat," katanya, kepada Antara di Beijing, Kamis (29/10).

Dia menilai jika Indonesia bergabung dalam TPP, tidak akan berdampak pada hubungan baik dengan Tiongkok. Namun, pemerintah perlu mengkaji lagi lebih dalam apa itu TPP dan dampaknya terhadap industri di Indonesia.

"Apa pun bentuk integrasi ekonomi regional yang ingin Indonesia ikuti, hendaknya memberikan kontribusi nyata untuk mewujudkan tujuan nasional kita, salah satunya menyejahterakan kehidupan rakyat. Kalau hanya sebagai pasar lagi, ya kita tidak akan maju," kata diplomat senior tersebut.

Menurutnya, Indonesia harus berfokus pada pembenahan struktur industri, sektor ekspor dan jangan hanya bergantung pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah, atau komoditas saja.

"Semisal, industri Indonesia menjadi salah satu pemasok bagi komponen yang digunakan perusahaan teknologi raksasa Apple, dalam produkya apakah iPhone, iPad, meski itu hanya sekrup-nya atau bantalan karetnya. Itu lebih baik, dari sekadar ikut beberapa kerja sama integrasi ekonomi regional, namun hanya menjadi pasar bagi produk-produk negara lain, negara besar," kata Soegeng.

"Jadi, Indonesia lebih baik membenahi dulu struktur industrinya. Tiongkok saja sudah komitmen untuk tidak memproduksi barang-barang tiruan (KW) mulai 2017," ungkapnya menambahkan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home