Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 17:07 WIB | Senin, 18 Januari 2016

Ini Alasan Thomas Lembong Dukung Yuan Jadi Uang Global

Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, dalam jumpa pers di kantornya, 18 Januari 2016 (Foto: Eben E. Siadari)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, mengatakan banyak keuntungan yang diperoleh Indonesia apabila mata uang Tiongkok, yuan, menjadi mata uang dalam perdagangan global. Ia bahkan mengakui ekspor Indonesia ke Tiongkok sebagian kecil sudah ditransaksikan dalam yuan atau renminbi.

Salah satu keuntungan apabila yuan menjadi mata uang global, menurut dia, adalah ketergantungan Indonesia pada dolar Amerika Serikat jadi berkurang. Dengan demikian tekanan terhadap nilai tukar rupiah juga berkurang.

"Impor kita dari Tiongkok US$ 30 miliar setiap tahun, jadi ruang untuk menghemat permintaan dolar AS sangat besar bila kita pakai yuan," kata Thomas, dalam konferensi pers di kantornya hari ini (18/1).

Ia mencontohkan, apabila sepertiga saja perdagangan Indonesia dengan Tiongkok memakai mata uang yuan, itu berarti Indonesia sudah menghemat permintaan dolar AS sebanyak US$ 10 miliar. Selanjutnya, hal itu akan dapat mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah, karena tekanan terhadap mata uang Indonesia itu terutama datang dari dolar AS.

Selain itu, Lembong juga menilai internasionalisasi yuan menguntungkan perdagangan global. Internasionalisasi yuan, kata Thomas, berarti juga masuknya yuan sebagai salah satu sumber likuditas global.

Artinya, yuan akan menjadi sumber likuiditas selain dolar AS, yen Jepang, euro UE dan poundsterling Inggris.

"Selama 10 tahun terakhir, hanya empat mata uang ini yang bekerja untuk memenuhi likuiditas global. Sekarang yuan menjadi sumber likuiditas kelima dunia," kata Lembong.

Diakui oleh Lembong, sebetulnya saat ini juga yuan sudah dipakai dalam perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok. Hanya saja, dia memperkirakan jumlahnya masih kecil, baru sekitar 4 persen dari total nilai perdagangan dengan Tiongkok.

Likuiditas yuan di Indonesia, kata Lembong, juga terus bertambah. Ia mencontohkan ketika tiga bank BUMN (Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI) menandatangani pinjaman dari Bank Pembangunan Tiongkok (China Development Bank/CDB) tahun lalu sebesar US$ 3 miliar, sebanyak 20 persen  dari dana pinjaman itu dalam bentuk yuan.

"Jadi itu pun sudah memberikan ketersediaan likuiditas yuan di Indonesia," kata dia.

Berlaku Mulai 1 Oktober 2016

November lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) memutuskan untuk memasukkan yuan ke dalam keranjang mata uang cadangan elitnya yang dikenal dengan nama Special Drawing Rights (SDR). Masuknya yuan ke dalam keranjang SDR itu dimulai pada 1 Oktober mendatang.

SDR adalah mata uang internasional yang diciptakan IMF untuk menjadi komponen cadangan devisa dunia. Isi keranjang SDR adalah mata uang negara besar dengan memiliki bobot tertentu. Sejak lama Tiongkok telah berjuang agar mata uangnya setara dengan dolar Amerika Serikat (AS), euro, poundsterling dan yen yang telah masuk dalam keranjang SDR.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home