Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:27 WIB | Senin, 15 Februari 2016

Ini Lima Nama Top Bakal Cagub DKI

Pantauan mesin Intelligence Media Management (IMM) menyebutkan ada lima figur yang tercatat sebagai "top person" terkait Pilgub DKI Jakarta, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan), Ridwan Kamil (kiri), Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, serta Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia Indicator (I2) menyebutkan, menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, bursa bakal calon gubernur sudah mulai ramai diberitakan media online di Indonesia, bahkan ada lima figur yang tercatat sebagai top person atau orang yang paling banyak dibicarakan.

"Beberapa nama sudah mulai menyeruak di media massa dan menjadi penantang yang serius bagi petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indikator (I2), Rustika Herlambang, di Jakarta, hari Senin (15/2).

Indonesia Indicator (I2), perusahaan intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan peranti lunak Artificial Intelligence mencatat, sepanjang 2016, intensitas pembicaraan mengenai Pilgub DKI Jakarta sudah mulai meningkat.

Menurut dia, I2 telah melakukan penelitian mengenai hiruk pikuk pilkada DKI Jakarta dari 343 media online di seluruh Indonesia, sepanjang 14 Januari 2016-14 Februari 2016.

Dalam pantauan mesin Intelligence Media Management (IMM), ungkap Rustika, ada lima figur yang tercatat sebagai "top person" atau orang yang paling banyak dibicarakan terkait Pilgub DKI Jakarta, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, serta Yusril Ihza Mahendra.

"Nama-nama lain yang masuk di antaranya Adyaksa Dault, Abraham Lunggana, Desy Ratnasari, meskipun ekspose di media tidak seketat lima nama di atas," tutur Rustika.

Ahok, kata dia, muncul sebagai nama teratas di pemberitaan media satu bulan terakhir dalam 1.254 berita. Ridwan Kamil berada di posisi kedua dengan 596 berita. Sedangkan, Ahmad Dhani menduduki peringkat ketiga dengan 330 berita. Sementara Sandiaga Uno dan Yusril Ihza Mahendara berada di posisi keempat dan kelima dengan 318 berita dan 280 berita.

"Keempat nama setelah Ahok memang digadang-gadang akan menjadi penantangnya dalam Pilkada DKI 2017," tutur Rustika.

Tiga Faktor Keberuntungan Ahok

Berdasarkan hasil kajian Indonesia Indicator, apabila pilgub dilakukan pada hari ini, maka Basuki Tjahaja Purnama berpeluang untuk memenangkan Pilkada DKI.

Rustika memaparkan, ada tiga faktor yang memengaruhi hal itu, yakni ekspose Basuki Tjahaja Purnama selama tiga bulan berturut-turut melebihi ekspose kandidat lainnya. "Hal ini terlihat dari pemberitaan Ahok dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 22.935 berita, tiga kali lipat jumlahnya dibandingkan total pemberitaan empat nama lainnya," papar Rustika.

Kedua, kata dia, apabila dilihat dari persebaran pemberitaan di wilayah DKI Jakarta, Ahok masih menguasai sebanyak 73 persen pemberitaan di media. Disusul Ridwan Kamil sebanyak delapan persen, Ahmad Dhani tujuh persen, Sandiaga Uno dan Yusril Ihza masing-masing enam persen. Hal ini, ungkap Rustika, bisa dipahami karena Ahok masih memimpin.

Selain itu, dibandingkan dengan kandidat lainnya, lanjut Rustika, ekspose Ahok juga menyeluruh di seluruh Indonesia. Situasi ini pernah terjadi saat Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon gubernur waktu itu. 

Ketiga, tambah dia, adalah soal konten. Menurutnya, yang disampaikan Ahok masing-masing berkisar tentang aktivitas yang dilakukan terkait posisinya sebagai gubernur.

"Dalam pengalaman Indonesia Indicator, kandidat yang memiliki pola pemberitaan seperti tersebut berpeluang memenangkan pilgub. Meskipun dari sisi sentimen negatif pemberitaan, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno menempati sentimen negatif terendah, yakni sebesar 14 dan 13 persen," ujar Rustika.

Mempersiapkan Diri Menjadi Pemimpin

Meski demikian, lanjut Rustika, para kandidat lain tidak perlu khawatir, karena peta politik sangat dinamis. Menurut dia, berbicara mengenai pilkada adalah perihal menang kalah dalam kontestasi.

"Perilaku pemilih kerap mencerminkan `kekaguman sesaat` atau `kekaguman sementara` dengan figur cagubnya. Dalam waktu setahun, para kandidat dan kandidat lain yang namanya belum disebut masih bisa mempersiapkan diri.

Mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang mampu mendengarkan suara warga, menangkap keinginan mereka, dan kemudian mampu mewujudkan harapan warga DKI," ucap Rustika.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home