Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:26 WIB | Jumat, 15 Juli 2016

Instrumen Investasi Siap Tampung Dana Repatriasi

Bursa Efek Indonesia di Jakarta. (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan instrumen investasi di pasar modal siap menampung dana repatriasi dari hasil kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).

"Semua instrumen sudah `ready` kalau nanti memang ada pihak-pihak yang memanfaatkan `tax amnesty`. Misal, melalui perusahaan efek, dana itu dapat ditempatkan dalam bentuk saham baik di pasar reguler maupun negosiasi," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, hari Jumat (15/7).

Ia menambahkan pihaknya bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan akan membentuk kriteria khusus bagi perusahaan efek yang dinilai layak baik secara sistem, rekam jejak, keuangan, serta performa dalam rangka memfasilitasi dana-dana dari hasil repatriasi.

"Kriteria broker (perusahaan efek) sedang digarap untuk memfasilitasi dana-dana dari hasil repatriasi," katanya.

Ia menambahkan jika dana repatriasi itu masuk dalam bentuk saham maka akan terjadi peningkatan valuasi yang akhirnya akan terus mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG).

"Investor sudah melihat terkait itu, sejumlah saham mulai bergerak naik," katanya.

Selain itu, lanjut Samsul Hidayat, dana repatriasi juga dapat melalui mekanisme konversi kepemilikan aset dari luar negeri ke Indonesia, terutama dalam bentuk efek bersifat utang, sukuk, reksa dana dan beberapa instrumen lainnya.

"Dana repatriasi dari `tax amnesty` mekanismenya macam-macam, salah satunya proses pemindahan kepemilikan tanpa `payment` itu kemungkinan akan terjadi, bahwa akan terjadi perpindahan aset dari satu orang ke orang lain, angkanya potensinya besar mungkin Rp 400 triliun. `Tax amnesty` itu kan seperti memperbaiki SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) oleh wajib pajak," katanya.

Samsul Hidayat mengatakan bahwa dana repatriasi yang masuk juga tidak membuat "bubble" di pasar modal Indonesia, karena dana yang masuk itu juga bakal mengalir ke sktor riil.

"Dana yang masuk ke bursa akan mengalir ke sektor riil. Misal, suatu perusahaan melakukan penawan umum perdana saham (IPO), dana yang masuk menyerap IPO itu nantinya juga untuk kebutuhan ekspansi usaha," katanya.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home