Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 14:35 WIB | Kamis, 12 Desember 2019

Intoleransi Berasal dari Rumah, BPIP: Kembali ke Akal Sehat

Ilustrasi. Plt. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Hariyono memberikan arahan pada kegiatan Musyawarah Nasional "Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Giat Permainan Tradisional" di Tamansari, Bogor, Selasa (10/12/2019). (Foto: Antara)

MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak untuk kembali ke akal sehat menanggapi adanya intoleransi di kalangan masyarakat.

"Ini yang harus kita kembalikan sehingga mereka menjadi manusia sehat karena konsep kebangsaan yang sehat hanya bisa dibangun dengan pikiran manusia dan cara yang sehat," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPIP Prof. Hariyono di Medan, Rabu (11/12).

Hariyono menyebut Pancasila sejak awal berangkat dari pikiran yang sehat, yang penuh dengan kebajikan, dan tidak bertentangan dengan agama yang dianut warga negara Indonesia.

"Sejak awal pendiri bangsa kita tidak ingin menjadikan bangsa kita bangsa eksklusif karena keberagaman bangsa kita, negara kita adalah negara kebangsaan yang inklusif," kata Hariyono melanjutkan.

Intoleransi di tengah  masyarakat Indonesia kini, menurut dia, dapat berasal dari hal kecil di rumah. Misalnya, penanaman nilai intoleran dari penyebaran informasi melalui teknologi yang disebarkan ke lingkup keluarga kecil.

"Kita ingin enggak, anak cucu kita di rumah mencurigai temannya, tetangganya karena berbeda etnis atau suku bangsa? Maka dari itu, kembalikan kepada diri kita," kata Hariyono.

Menurut dia, orang dengan kepribadian tertutup dan penuh kecurigaan dengan orang berbeda etnis maupun suku bangsa, tidak mudah untuk menerima perkembangan zaman.

"Itu menjadi tantangan bagi kita, bahwa perilaku yang intoleran radikal itu secara konsep kepribadian tidak sehat dalam konteks sosial masyarakat dan kebangsaan," ujar Hariyono. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home