Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 21:24 WIB | Selasa, 07 Juni 2016

Investor Jepang akan Bangun Tiga Shopping Center di RI

Ilustrasi: Produk UMKM binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta di Lotte Shopping Avenue, Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, hari Jumat (3/6). (Foto: Dok. satuharapan.com/Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah perusahaan asal Jepang telah menyampaikan minatnya untuk membangun tiga shopping center di Indonesia dalam waktu dua tahun ke depan.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi adanya nilai investasi sebesar Rp 900 miliar untuk pembangunan shopping center tersebut. Saat ini perusahaan sedang dalam tahap research untuk lokasi proyek di wilayah Jabodetabek.

 ”Dari satu proyek pembangunan shopping center saja diperkirakan bisa mencapai Rp 300 miliar. Jadi kami mengidentifikasi nilai investasi bisa untuk tahap awal bisa mencapai Rp 900 miliar. Cukup besar, dan investor mentargetkan proyek ini dapat selesai dalam dua tahun ke depan. Untuk itu kami bantu terus, agar nilai investasinya bisa segera masuk,” kata Kepala BKPM< Franky Sibarani dalam keterangan kepada media, hari Selasa (7/6).

Franky menambahkan bahwa perusahaan telah memilih mitra lokal untuk pembangunan proyek tersebut. Diperkirakan pembangunan sebuah shopping center dapat selesai dalam 1,5 tahun.

Selain di Indonesia, perusahaan saat ini sudah memiliki cabang usaha di Kamboja. Indonesia tetap menjadi daya tarik bagi investor, karena potensi pasar yang begitu luas dan adanya Masyarakat Ekonomi Asean.

”Mereka sudah ada mitra lokal yang berpengalaman di bidangnya, tinggal tunggu lokasi yang tepat saja. Untuk rencana jangka panjang jika ketiga shopping center di Jabodetabek ini sudah rampung, perusahaan berniat untuk mulai research di Surabaya dan Makassar,” lanjutnya.

 Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo Saribua Siahaan siap memfasilitasi dan mengawal proyek-proyek prioritas pemerintah, sehingga Investor Jepang dapat mengembangkan usahanya dengan cepat dan sesuai target.

“Kami selalu siap untuk memfasilitasi dan mengawal kebutuhan investor, sehingga target mereka tercapai dan puas dengan pelayanan BKPM. Dengan begitu, kami berharap kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dapat terus meningkat,” jelasnya.

 Berdasarkan data BKPM, pertumbuhan komitmen investasi Jepang masuk dalam 10 negara prioritas pemasaran yang pada tahun 2015 naik 40 persen di atas pertumbuhan komitmen investasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang hanya 29 persen.

Posisi Jepang berada di peringkat ketiga dengan pertumbuhan 95 persen mencapai US$ 8,1 miliar. Di atas Jepang terdapat  Tiongkok sebesar US$ 22,2 miliar atau naik 42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, kemudian Singapura naik 69 persen menjadi US$ 16,3 miliar. 

Setelah Jepang, Korea Selatan juga mencatatkan kenaikan komitmen investasi  86 persen menjadi US$ 4,8 miliar. Sedangkan realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan periode 2014.

Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar US$ 2,87 Milyar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.

Di tahun 2016 BKPM menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 persen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun.

Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home