Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:51 WIB | Senin, 26 Oktober 2020

Irak: Ribuan Warga Peringati Setahun Protes Anti Pemerintah

Irak: Ribuan Warga Peringati Setahun Protes Anti Pemerintah
Pengunjuk rasa Irak berkumpul di Jembatan Al-Jumhuriya di ibu kota Irak, Baghdad, pada hari Mingu (25/10/2020). (Foto: AFP)
Irak: Ribuan Warga Peringati Setahun Protes Anti Pemerintah
Demonstran melemparkan batu ke pasukan keamanan Irak ketika yang lain berkumpul untuk memperingati protes anti pemerintah di Baghdad, Irak, hari Minggu (25/10/2020). (Foto: Reuters)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Ribuan warga Irak pada hari Minggu (25/10) menggelar aksi di Tahrir Square yang ikonik di Baghdad dan Zona Hijau dengan keamanan tinggi untuk memperingati setahun gerakan protes terhadap kelas politik negara yang stagnan.

"Ini adalah hari yang penting, kami di sini untuk menjaga pergerakan tetap berjalan," kata mahasiswa Mohamed Ali di lapangan, pusat pemberontakan.

Mobilisasi telah mempertahankan tuntutan utama para pengunjuk rasa untuk menggulingkan seluruh kelas penguasa yang dituduh melakukan korupsi dan terikat pada negara tetangga Iran.

Irak adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia, tetapi harus berjuang untuk membayar gaji karyawan di sektor publik. "Kami memiliki tuntutan yang sama seperti tahun lalu," kata Ali kepada AFP.

Dalam pemberontakan selama berbulan-bulan yang diluncurkan pada Oktober 2019, ratusan ribu demonstran berkemah di Baghdad dan kota-kota selatan untuk menuntut perombakan total sistem politik yang gagal memberikan layanan dasar dan kesejahteraan.

Sekitar 600 pengunjuk rasa tewas dan 30.000 luka-luka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan sebelum gerakan kehilangan momentum, kemudian terhenti pada musim semi karena krisis virus corona dan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.

Sejak hari Sabtu (24/10), pos pemeriksaan militer dan penghalang jalan telah didirikan di sekitar lapangan dan Zona Hijau, yang terlarang bagi warga Irak.

Zona Hijau yang dijaga ketat, tempat parlemen, kantor pemerintah, dan kedutaan AS,  dipisahkan oleh jembatan dari lapangan.

Polisi anti huru hara yang ditempatkan di sekitar jalan raya utama telah melarang demonstran yang mengibarkan bendera Irak untuk mencoba menyeberang. Jembatan paralel lainnya juga telah ditutup.

Dengan tidak adanya kepemimpinan pusat di balik protes, para aktivis terpecah apakah akan tetap tinggal di Tahrir Square atau pergi ke Zona Hijau dengan risiko kekerasan pecah. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home