Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:18 WIB | Rabu, 28 September 2016

Iran: Ahmadinejad Ikuti Saran Khamenei Tak Ikut Pilpres

Mantan Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad. (Foto: Ist)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Mantan presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri pada pemilihan presiden negara itu pada tahun 2017. Pengumuman itu disampaikan sehari setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa dia tidak boleh maju sebagai calon presiden.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip media Iran, Ahmadinejad mengatakan bahwa Khamenei telah mengatakan pada dia tentang tidak boleh menjadi presiden lagi untuk kepentingan negara. Ahmadinejad mengatakan bahwa dia setia dengan pemimpin tertinggi Iran.

Pernyataan agar Ahmadinejad tidak maju dalam pemilihan presiden juga diulangi dalam pidato Khamenei pada hari Senin (26/9). Dia mengatakan bahwa seseorang diminta untuk tidak melakukan hal tertentu dan itu akan berguna bagi dia dan negara.

Pernyataan itu tidak menyebutkan nama Ahmadinejad, namun, seperti dikutip kantor berita IRNA,  kalangan konservatif di Iran menilai hal itu sebagai hukuman bagi Ahmadinejad, mantan presiden yang kontroversial dan menjabat dalam kurun 2005 sampai 2013.

‘’Ahmadinejad harus bersyukur dan berterima kasih atas saran pemimpin tertinggi, dan dia pasti akan mendengarkan saran itu dengan tidak mencalonkan diri dalam pemilihan presiden...’’ kata Mohammad Gharavian, seorang ulama di kota suci Qom, seperti dikutip AFP.

Belakangan ini Ahmadinejad banyak tampil di publik yang mendorong spekulasi bahwa dia berencana menjadi calon dalam pemilihan presiden Mei tahun depan.

Secara tersirat Khamenei menilai bahwa langkah itu akan menciptakan suasana terbelah yang akan merusak negara.

Pernyataan Ahmadinejad yang dinilai membakar adalah tentang usaha untuk meneruskan program nuklir dan permusuhan terhadap Israel, dua hal yang membuat ketegangan berlanjut dengan negara-negara Barat. Namun dia dengan pendekatan populis itu menunjukkan popularitasnya di kalangan rakyat bawah Iran.

Menurut laporan AFP, pada masa akhir jabatan sebagai presiden, Ahmadinejad makin tersingkir dan kemudian membentuk kelompok konservatif. Dia mendapatkan kritik tajam dalam mengelola ekonomi Iran, dan dinilai tidak menghormati pemimpin tertinggi Iran.

Penggantinya, Hassan Raouhani, dikenal sebagai pemimpin yang moderat dan berhasil menjembatani perundingan nuklir dan mengakhiri sanksi oleh Barat, kemungkinan diharapkan untuk menjabat periode kedua.  

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home