Iran Akan Tinjau Doktrin Nuklir Jika Hadapi Ancaman Eksistensial
Teheran juga kemungkinan akan meningkatkan jangkauan rudal balistiknya.
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Kamal Kharrazi, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahwa Republik Islam dapat meninjau doktrin nuklirnya jika Teheran menghadapi "ancaman eksistensial."
"Kami sekarang memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk memproduksi senjata nuklir... Hanya fatwa pemimpin tertinggi yang saat ini melarangnya," kata Kharrazi kepada penyiar Al-Mayadeen yang terkait dengan Hizbullah.
Khamenei melarang pengembangan senjata nuklir dalam sebuah fatwa di awal tahun 2000-an, dan menegaskan kembali pendiriannya pada tahun 2019 dengan mengatakan: “Membangun dan menimbun bom nuklir adalah salah dan menggunakannya adalah haram (dilarang secara agama)… Meskipun kami memiliki teknologi nuklir, Iran dengan tegas menghindarinya.”
Namun, pejabat Iran telah berulang kali mengancam akan mengubah doktrin nuklir negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Kharrazi menegaskan kembali bahwa Iran akan menanggapi serangan balasan Israel akhir pekan lalu pada waktu dan cara yang tepat, seraya menambahkan bahwa Teheran juga kemungkinan akan meningkatkan jangkauan rudal balistiknya.
“Kami siap berperang tetapi kami tidak ingin meningkatkannya karena saat ini kami telah membuktikan kemampuan kami untuk mencegahnya,” katanya, menurut terjemahan wawancara dari Telegraph.
“Masalahnya terserah kepada Israel, jika mereka benar-benar ingin melanjutkan, kami akan menanggapinya. Kemampuan rudal kami jelas bagi semua orang dan semua orang percaya pada mereka, dan kami telah membuktikannya selama operasi kami.”
Di tengah kekhawatiran akan kemungkinan respons Iran terhadap serangan Israel di Iran, yang diluncurkan sebagai balasan atas serangan rudal balistik Republik Islam pada 1 Oktober terhadap Israel, penyiar publik Kan melaporkan pada hari Jumat (1/11) bahwa Israel telah meningkatkan langkah-langkah keamanannya di fasilitas keamanan yang sensitif.
Jaringan tersebut tidak menyebutkan fasilitas mana yang dimaksud.
Laporan tersebut juga mengatakan Israel terus mengadakan penilaian tentang skala dan waktu serangan Iran yang diperkirakan mengingat pemilihan presiden Amerika Serikat pekan depan. Pejabat Israel dilaporkan yakin bahwa Iran memang akan merespons, baik secara langsung maupun melalui proksinya di Irak dan Yaman.
Pada hari Kamis (31/10), New York Times melaporkan bahwa Khamenei memerintahkan pejabat militer untuk mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel, tetapi mengatakan responsnya tidak diharapkan akan datang sampai setelah warga Amerika pergi ke tempat pemungutan suara pada tanggal 5 November, meskipun outlet berita lain telah mengutip sumber yang mengatakan bahwa itu bisa terjadi sebelum pemungutan suara. (ToI)
Editor : Sabar Subekti
Pemimpin Oposisi: Suriah Tidak Akan Menghadapi Perang Lagi
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin oposisi Suriah, Abu Mohammed al-Golani bersumpah bahwa negaranya ...