Iran Ancam Hancurkan Makam Ester dan Mordechai
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Komisi Amerika Serikat tentang Kebebasan Beragama Internasional (The United States Commission on International Religious Freedom / USIRF) mengecam rezim Iran pada hari Rabu (19/2) karena mengancaman akan menghancurkan makam Esther dan Mordechai (dua tokoh dalam Alkitab) di Hamadan.
"USCIRF bermasalah dengan ancaman yang dilaporkan pada makam Esther dan Mordechai di Hamadan, Iran, dan menekankan tanggung jawab pemerintah Iran untuk melindungi situs-situs keagamaan," kata agen AS dalam pesan Twitter dikutip The Jerusalem Post.
USCIRF adalah entitas pemerintah federal yang independen, bipartisan, yang memantau, menganalisis, dan melaporkan ancaman terhadap kebebasan beragama.
Aliansi untuk Hak Semua Minoritas (The Alliance for Rights of All Minorities /ARAM) di Iran men-tweet pada hari Minggu (16/2) bahwa "Menurut laporan, anggota Basij Iran berusaha untuk menyerang situs bersejarah (makam Esther dan Mordechai) kemarin dalam tindakan balas dendam terhadap rencana perdamaian Palestina Israel oleh Presiden AS, Donald Trump."
ARAM mencatat bahwa "otoritas Iran mengancam untuk menghancurkan makam bersejarah Ester dan Mordechai di Hamadan dan mengubah situs tersebut menjadi kantor konsuler untuk Palestina." ARAM mempromosikan hak yang setara untuk perempuan dan minoritas agama dan etnis di Iran, termasuk komunitas LGBT Iran.
Esther dan Mordechai ”adalah pahlawan Yahudi Alkitabiah yang menyelamatkan rakyat mereka dari ancaman pembantaian dalam sebuah kisah yang dikenal sebagai Purim. Situs pemakaman mereka telah menjadi landmark penting bagi orang Yahudi dan penggemar sejarah di seluruh dunia,” tulis ARAM.
Kantor Berita Kristen Iran, Mohabat, yang dikutip The Jerusalem Post, melaporkan pada awal Februari bahwa Basij mengeluarkan ancaman terhadap makam itu. “Dewan untuk Eksplorasi Mobilisasi Mahasiswa Universitas Hamadan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Amerika Serikat, Israel dan negara-negara Arab di wilayah dimana mereka akan mengubah makam menjadi Konsulat Palestina jika ada tindakan yang diambil."
Menurut laporan Mohabat, milisi Basij mengatakan rencana menghancurkan makam itu sebagai tanggapan terhadap rencana perdamaian Palestina-Israel. Basij menyebut rencana perdamaian Trump itu sebagai "tindakan pengkhianatan setan,” dan menambahkan "Anda tidak akan lagi menemukan tempat itu sebagai makam di tanah Hamadan."
Surat kabar itu mengatakan rezim Iran "dengan bantuan Tuhan akan mengalahkan konspirasi baru-baru ini dan memenuhi janji kejatuhan rezim Zionis yang rasis dan kekanak-kanakan untuk menjadikan tempat ini Konsulat Palestina yang terkasih... Dan Anda akan melihat janji ini menjadi kenyataan."
Editor : Sabar Subekti
Hamas dan Fatah Hampir Sepakat Siapa Akan Mengawasi Gaza Pas...
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Para pejabat Palestina mengatakan kelompok Palestina Fatah dan Hamas hampir m...