Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 01:59 WIB | Selasa, 26 Mei 2015

Iran: AS Tidak Berbuat Apa Pun untuk Selamatkan Ramadi

Dua perempuan pengungsi Sunni melarikan diri dari kekerasan di Ramadi, saat mereka berjalan di pinggiran Baghdad pada 24 Mei 2015. (Foto reuters.com)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) “tidak” berbuat apa pun untuk membantu militer Irak memerangi ekstremis di Ramadi, menurut jenderal senior Iran yang terlibat dalam perang melawan ISIS.

Qassem Suleimani, komandan operasi luar negeri Garda Revolusi (Revolutionary Guard), mengecam Washington setelah Kepala Pertahanan AS (Pentagon) Ashton Carter menyatakan pasukan Irak “gagal dalam pertempuran” di Ramadi, yang jatuh ke tangan ISIS.

“(Barack) Obama, berapa jarak antara Ramadi dengan pangkalan Al-Asad tempat pangkalan pesawat pembom AS berada,” ujar Suleimani dalam sebuah pidato pada Minggu (24/5) malam di provinsi Kerman yang disampaikan kantor berita pemerintah IRNA

“Bagaimana bisa Anda berada di negara tersebut dengan dalih melindungi rakyat Irak dan tidak melakukan apa pun, Ini tidak lebih dari menjadi kaki tangan dalam sebuah konspirasi,” katanya. 

Syiah Iran mengirimkan sejumlah penasehat militer di Irak dan Suriah serta memberikan dukungan militer dan keuangan kepada pemerintahan kedua negara itu dalam perang mereka melawan ekstremis Sunni.

Menurut media Iran, Suleimani aktif di Irak, terutama pada akhir Maret ketika milisi Syiah yang didukung Iran membantu perebutan kembali Kota Tikrit.

Ramadi, berlokasi sekitar 100 kilometer sebelah barat Baghdad, jatuh ke tangan ISIS pada 17 Mei kendati adanya serangan udara AS dan kehadiran ratusan penasehat militer AS di pangkalan udara Al-Asad di provinsi yang sama.

Dalam sambutannya pada hari Minggu, Carter mengatakan bahwa kampanye udara pimpinan AS terhadap ISIS, yang mengontrol sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, masih terus dilakukan.
 
Dia mengatakan pasukan Irak tampak "tidak menunjukkan keinginan untuk melawan" meskipun jumlah mereka lebih banyak dari lawan mereka, sehingga menyebabkan Baghdad mengalami kekalahan terburuk dalam hampir setahun ini. 
 
Tapi Suleimani berpendapat sebaliknya bahwa Amerika Serikat "tidak akan melawan Daesh (ISIS)", menggunakan akronim dalam bahasa Arab untuk ISIS.
 
Dia mengatakan jihadis, yang mengendalikan beberapa zona minyak di Irak dan Suriah malah "mengekspor minyak mereka melalui negara-negara yang tergabung dalam koalisi internasional" yang dipimpin oleh Washington.

Perjuangan melawan ISIS adalah demi "kepentingan nasional", kata Suleimani.

Sementara di hari yang sama Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, komandan angkatan darat Iran, meminta parlemen supaya menambah anggaran militer untuk melawan jihadis ISIS, yang juga mulai bergerak di Pakistan dan Afghanistan. (AFP)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home