Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 21:06 WIB | Minggu, 16 Agustus 2015

Iran Serahkan Dokumen Terkait Nuklir di Masa Lalu kepada IAEA

Bendera Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di kantor pusat di Vienna, Austria. (Foto: Reuters)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Iran telah mengajukan dokumen terkait dengan aktivitas nuklir masa lalu, pengawas atom PBB telah mengkonfirmasi. Dokumen tersebut merupakan syarat utama dari penyelidikan dugaan terkait upaya untuk membuat senjata nuklir.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menandatangani roadmap dengan Iran pada bulan Juli untuk menyelidiki program nuklirnya, sebagai bagian dari kesepakatan keseluruhan dengan enam kekuatan utama dunia.

Kesepakatan bersejarah bertujuan untuk membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan bantuan pada sanksi ekonomi yang menyakitkan.

IAEA mengatakan Iran telah memenuhi batas waktu dengan menyerahkan surat-surat pada hari Sabtu (15/8).

“Iran hari ini memberi IAEA penjelasan tertulis dan dokumen-dokumen terkait sebagaimana disetujui dalam peta jalan untuk menjelaskan isu-isu masa lalu dan isu-isu yang masih ada sekarang ini terkait program nuklir Iran,” kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan singkat yang diterbitkan Sabtu (15/8).

Seorang pejabat senior Iran juga menegaskan bahwa dokumen itu telah diserahkan.

"Kami telah mencapai komitmen kami sebagai bagian dari batas waktu yang ditetapkan dalam perjanjian," kata Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran.

IAEA mengeluarkan laporan penyelidikan tanggal 15 Desember.

Badan ini telah lama berusaha untuk menyelidiki tuduhan program nuklir bahwa setidaknya sampai tahun 2003 Iran memiliki " kemungkinan dimensi militer " - yang melakukan penelitian untuk membuat bom nuklir.

Iran selalu menolak tuduhan dengan alasan laporan intelijen yang salah yang diberikan oleh musuh-musuhnya kepada IAEA agar lembaga tersebut tertipu dan bias. Kemudian,  penyelidikan telah terhenti sejak tahun lalu.

Sebuah titik mencuat dalam penyelidikan atas keinginan IAEA untuk memeriksa situs militer di mana aktivitas mencurigakan mungkin telah terjadi, seperti Parchin.

Namun setelah kesepakatan dicapai pada bulan Juli dengan apa yang disebut P5 + 1 - Rusia, Perancis, Cina, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat --Iran memberikan akses masuk kepada IAEA ke pangkalan militernya. (al-Arabiya.net)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home