Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:30 WIB | Kamis, 07 Juli 2022

Iran Tahan WNA Termasuk Diplomat Inggris Atas Tuduhan Mata-mata

TEHERAN, SATUHARAPANCOM-Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menahan beberapa orang asing, termasuk utusan paling senior kedua Inggris di Teheran, atas tuduhan tindakan mata-mata, seperti mengambil sampel tanah di daerah terlarang, kata laporan televisi pemerintah pada hari Rabu (6/7).

Tidak disebutkan apakah mereka yang ditahan masih ditahan. “Mata-mata ini mengambil sampel bumi di gurun tengah Iran di mana latihan rudal kedirgantaraan Pengawal Revolusi dilakukan,” kata TV pemerintah.

TV menunjukkan rekaman Giles Whitaker dan keluarganya di Iran tengah di mana diplomat Inggris tampaknya mengambil sampel tanah. TV tersebut mengatakan bahwa lokasi itu berada di dekat daerah tempat uji coba rudal sedang berlangsung.

“Whitaker diusir dari (daerah) itu setelah meminta maaf” kata laporan TV itu.

Salah satu dari mereka yang ditahan diidentifikasi oleh TV pemerintah sebagai suami atase kebudayaan Austria di Iran. Itu juga menunjukkan gambar orang asing ketiga, mengidentifikasi dia sebagai Maciej Walczak, seorang profesor universitas di Polandia yang dikatakan mengunjungi Iran sebagai turis.

Laporan TV memuat cuplikan yang diduga menunjukkan Maciej Walczak dan tiga rekannya mengumpulkan sampel bumi di daerah lain setelah mengunjungi Iran dalam program pertukaran ilmiah.

Dikatakan pengumpulan sampel mereka juga bertepatan dengan uji coba rudal di Provinsi Kerman selatan Iran.

Kantor Luar Negeri Inggris merilis sebuah pernyataan, mengatakan "Laporan penangkapan seorang diplomat Inggris di Iran benar-benar salah."

Garda Revolusi Islam (IRGC) pasukan elite Iran telah menangkap puluhan warga negara ganda dan orang asing dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar atas tuduhan spionase dan terkait keamanan.

Kelompok hak asasi menuduh Republik Islam berusaha memenangkan konsesi dari negara lain melalui penangkapan atas tuduhan keamanan yang mungkin dibuat-buat.

Teheran membantah menangkap orang karena alasan politik. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home