Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:55 WIB | Senin, 11 Mei 2020

Iran Ulangi Kesiapan Pertukaran Tahanan Tanpa Syarat dengan AS

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei. (Foto: dok. AFP)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Iran mengatakan pada hari Minggu (10/5) bahwa pihaknya telah menyatakan kesiapan untuk pertukaran tahanan penuh tanpa syarat dengan Amerika Serikat, tetapi mengatakan bahwa Washington belum menanggapi.

"Kami mengatakan beberapa waktu lalu bahwa kami siap untuk menukar semua tahanan Iran dan Amerika," menurut laporan kantor berita Iran, ISNA, mengutip juru bicara pemerintah, Ali Rabiei.

"Sekarang tampaknya Amerika lebih siap daripada sebelumnya untuk mengakhiri situasi ini," tambahnya, mencatat bahwa Iran sedang menunggu jawaban. "Washington telah diberitahu tentang kesiapan kami dan kami pikir tidak perlu mediator."

Ketika dihubungi oleh AFP untuk memberikan komentar, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, mengatakan, "Kami tidak melakukan diplomasi sensitif melalui media. AS berkomitmen untuk mengembalikan semua warga negara AS yang ditahan secara ilegal di luar negeri," tambahnya.

Beberapa Tahanan

Republik Islam Iran pada Desember lalu membebaskan Xiyue Wang, seorang akademisi AS, dalam pertukaran dengan ilmuwan Massoud Soleimani dan mengatakan itu terbuka untuk pertukaran lebih lanjut.

Rabiei juga menyatakan keprihatinan tentang kesehatan beberapa tahanan Iran yang ditahan di AS dan mengklaim mereka tidak diperlakukan dengan baik. Salah satunya adalah Sirous Asgari, seorang ilmuwan Iran yang terinfeksi virus corona baru saat dalam penahanan, menurut kementerian luar negeri Iran.

Seorang juru bicara kementerian mengatakan pekan lalu bahwa "semuanya sudah siap" dan menyatakan "dia akan segera kembali ke Iran," tetapi tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Iran menahan warga AS, Siamak Namazi, dihukum atas tuduhan spionase. Ayahnya, Baquer dan pakar lingkungan, Morad Tahbaz juga ditahan. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Iran untuk sementara membebaskan veteran Angkatan Laut AS, Micheal White pada 19 Maret.

Iran dan AS telah berselisih selama beberapa dekade. Ketegangan di antara mereka telah meningkat sejak 2018 ketika Presiden AS, Donald Trump, menarik AS dari perjanjian nuklir penting dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home