Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 12:44 WIB | Sabtu, 14 Juni 2014

Irlandia, Negara Paling Islami se-Dunia

Profesor Hossein Askari. (Foto: hossein-askari.com)

DUBLIN, SATUHARAPAN.COM – Republik Irlandia—berdasarkan studi guru besar kelahiran Iran—adalah negara paling islami. Bahkan mengalahkan negara-negara Arab.

Ajaran Alquran diterapkan dengan lebih baik dalam masyarakat Barat daripada di negara-negara Islam yang telah gagal merangkul nilai-nilai keimanan mereka sendiri dalam politik, bisnis, hukum, dan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan seorang akademisi terkemuka di George Washington University.

Sebuah studi dari 208 negara menemukan negara-negara yang mempunyai prestasi ekonomi dan nilai-nilai sosial yang islami terbaik selain Irlandia adalah Demark, Luksemburg, dan Selandia Baru. Inggris juga ada peringkat di atas sepuluh.

Negara mayoritas Muslim yang menempati peringkat teratas adalah Malaysia pada 33. Negara mayoritas Muslim lainnya yang berada di atas peringkat 50 adalah Kuwait pada 48.

Hossein Askari—kelahiran Iran—guru besar Bisnis Internasional dan Urusan Internasional di George Washington University, mengatakan negara-negara Muslim menggunakan agama sebagai alat kontrol negara. Katanya, “Kita harus menekankan bahwa banyak negara yang mengaku Islam sebagai negara agama dan mayoritas penduduknya beragama Islam malah dikenal sebagai negara yang tidak adil, korup, dan terbelakang, dan kenyataannya tidak ‘Islami’."

“Jika melihat indeks Economic Islamicity atau seberapa dekat kebijakan dan prestasi negara tersebut mencerminkan ajaran ekonomi Islam, Irlandia, Denmark, Luksemburg, Swedia, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Finlandia, Norwegia, dan Belgia bakal menempati peringkat sepuluh besar.”

“Jika suatu negara, masyarakat, atau masyarakat menampilkan karakteristik seperti tidak dipilih rakyatnya, korup, menindas, dan penguasanya tidak adil, ketidaksetaraan di depan hukum, kesempatan yang tidak setara untuk pembangunan manusia, tidak adanya kebebasan memilih (termasuk agamanya), kemewahan di tengah kemiskinan, pemaksaan, dan agresi sebagai instrumen resolusi konflik yang bertentangan dengan dialog dan rekonsiliasi, berarti itu tidak islami. Apalagi, jika terdapat prevalensi ketidakadilan dalam bidang apa pun, itu adalah bukti utama bahwa negara tersebut tidak islami,” katanya.

Secara umum indeks Islamicity yang menganalisis aturan sosial dan penghormatan atas hak asasi manusia menemukan bahwa peringkat tersebut tidak banyak berubah sejak laporan pada 2010 lalu.

“Selandia Baru, Luksemburg, Irlandia, Islandia, Finlandia, Denmark, Kanada, Inggris, Australia, dan Belanda, dan lagi hanya Malaysia (38) dan Kuwait (48) membuatnya menjadi top 50 dari negara-negara Muslim,” ia menegaskan. “Islam selama berabad-abad telah mengartikulasi kasih universal Allah untuk ciptaan-Nya dan untuk kesatuan manusia dan semua yang ini berarti untuk mencakup semua pembangunan manusia dan ekonomi.” (telegraph.co.uk/irishtimes.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home