Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 20:29 WIB | Minggu, 13 Maret 2016

Israel Larang Menlu Indonesia Kunjungi Palestina

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi (kanan) saat mendampingi Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan), Menko Polhukam Luhut Panjaitan (kiri), dan Seskab Pramono Anung (kedua kiri) memberikan keterangan pers di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/2/2016). Presiden Joko Widodo beserta delegasi tiba kembali di Tanah Air usai melakukan lawatan ke Amerika Serikat untuk menghadiri KTT ASEAN-AS, berkunjung ke Silicon Valley dan menjadi pembicara utama dalam US-ASEAN Business Council. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Sebuah media Israel memberitakan pemerintah negara itu telah melarang Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengunjungi Ramallah, setelah ia menolak bertemu dengan pejabat Israel.

Israel dan Indonesia hingga saat ini belum memiliki hubungan diplomatik dan Jakarta, menurut laporan haaretz.com,  dianggap secara berkala memberikan pernyataan yang bermusuhan terhadap Israel.

Pada KTT OKI di Jakarta pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengimbau negara-negara Muslim untuk bergabung dalam memerangi Israel.

Sekarang, tampaknya, menurut laporan haaretz.com, Yerusalem telah menyerang balik, dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi akan dipaksa untuk mengadakan pertemuan dengan mitranya dari Otoritas Palestina, Riyad al-Maliki, di ibukota Yordania, Amman.

Langkah ini muncul untuk menandai pergeseran kebijakan Israel yang sebelumnya  hanya memperbolehkan perwakilan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel saja  mengunjungi wilayah Otoritas Palestina  jika mereka juga bertemu dengan para pejabat Israel.

Sampai saat ini, negara Muslim diizinkan masuk Ramallah dan daerah lain yang dikendalikan Otoritas Palestina, secara bebas.

Menurut laporan haaretz, pemerintah Israel dan Indonesia mengadakan kontak beberapa hari sebelumnya untuk mencoba memperkecil masalah, tetapi tidak berhasil.

Walau tidak memiliki hubungan diplomatik, hubungan dagang antara Indonesia dan Israel tetap berlangsung melalui hubungan diplomatik nonformal. Delegasi dagang Israel sering berkunjung ke Indonesia.

Sebelumnya,  Indonesia mengumumkan akan mengangkat Konsul Kehormatan RI di Ramallah. Menlu Retno Marsudi dijadwalkan meresmikan pembukaan konsulat itu hari ini (13/3).

Indonesia telah memilih Maha Abu-Shusheh sebagai konsul kehormatan. Perempuan kelahiran tahun 1962 termasuk tokoh terkenal, pada tahun   2006 dan 2007 masuk dalam Top 50 Majalah Forbes Arabia's sebagai pebisnis wanita paling berpengaruh.

Ia juga ketua Palestinian Business Women Forum, presiden pada Board of Directors of Riwaq (membawahi isu perlindungan architectural heritage), ketua Palestinian Shippers Council, anggota Palestinian Trade Center, anggota berbagai organisasi sosial di Palestina, termasuk di bidang musik dan kesehatan.

RI menunjuk konsul kehormatan untuk Palestina dengan alasan untuk membuktikan dukungan Indonesia terhadap Palestina. Selain itu konsul akan menjadi representasi Indonesia di Ramallah.

Diharapkan konsulat itu akan mendorong hubungan ekonomi dan sosial antara masyakat Indonesia dan Palestina. Juga diharpkan memberikan perlindungan WNI di kota Ramallah

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home