Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 00:47 WIB | Jumat, 03 Juni 2016

Israel: Rekonsiliasi dengan Turki Capai Tahap Akhir

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (kanan) dan Menteri Energi Yuval Steinitz saat pertemuan kabinet mingguan di Yerusalem, 22 Mei 2016. (Foto: timesofisrael.com/Emil Salman)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Menteri Energi Israel yang dianggap memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (2/6) mengatakan semua masalah menonjol terkait perjanjian rekonsiliasi dengan Turki hampir dirampungkan kedua pihak.

“Saya mengatakan kami berhasil merampungkan 90 persen topiknya,” ujar Menteri Energi Yuval Steinitz dalam wawancara radio.

Komentar Steinitz merupakan komentar terbaru dalam serangkaian pengulangan dari kedua pihak yang menyiratkan perjanjian itu sudah dekat untuk mengakhiri keretakan di antara mantan sekutu itu.

Turki merupakan pendukung regional penting bagi Israel hingga kedua negara memutuskan hubungan pada 2010 terkait penyerbuan fatal oleh pasukan khusus Israel terhadap sebuah kapal bantuan tujuan Jalur Gaza, yang menewaskan 10 aktivis Turki.

Insiden ini memperparah hubungan yang sudah tegang antara kedua negara. Turki langsung menuntut permintaan maaf, kompensasi bagi keluarga korban dan pencabutan blokade di Gaza sebagai syarat memperbaiki hubungan.

Israel menolak dan hanya mengeluarkan permintaan maaf resmi sekitar tiga tahun kemudian. Pembicaraan tentang kompensasi hampir mencapai sepakat. Namun menurut laporan, salah satu kendala utama adalah pencabutan blokade Israel.

Kondisi ini dipandang sebagian besar pihak akan memicu pemulihan hubungan, namun ketegangan kembali meningkat di tahun berikutnya saat Israel melancarkan serangan militer di Jalur Gaza. 

Setelah beberapa tahun saling tuduh dan retorika inflamasi, kedua belah pihak memulai pembicaraan rahasia di bulan Desember guna pemulihan hubungan. Dan di Februari 2016 kedua negara melakukan pembicaraan lanjutan di Jenewa.

"Ada kepentingan besar di kedua belah pihak - kepentingan strategis dan berhubungan dengan energi dan ekonomi,” kata Yuval Steinitz.

Sehari sebelumnya, Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada anggota Kongres Amerika yang berkunjung ke Israel, bahwa Israel dan Turki sudah "sangat dekat" dalam memperbaiki hubungan. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home