Loading...
BUDAYA
Penulis: Reporter Satuharapan 19:47 WIB | Senin, 18 November 2019

Jelang KTT, Pemerintah Korsel Gelar ASEAN Food Festival

Pengunjung membeli nasi goreng dan ayam goreng khas Indonesia yang dijual oleh pop-up restoran Rindu Kampoeng di ASEAN Food Festival di Jeonpodong, Busan (18/11). (Foto: Antara/Maria Rosari)

BUSAN, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Korea Selatan melalui Departemen Pariwisata Busan (Busan Tourism Organization) menggelar ASEAN - RoK Food Festival, dalam rangka menyambut perayaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN - Korea Selatan.

“ASEAN - Republic of Korea (RoK) Street Food Festival ini digelar untuk memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengetahui budaya dan mencicipi beragam makanan otentik dari 10 negara di ASEAN,” ujar CEO of Busan Tourism Organization, Chung Hee-joon di Busan, beberapa waktu lalu.

Festival yang berada di wilayah Norimaru, Jeonpodong, Busan itu digelar mulai Jumat (15/11) hingga Rabu (27/11).

Zona utama dari festival ini adalah 10 warung makan pop-up yang menjual jajanan kaki lima otentik dari 10 negara ASEAN.

Makanan Indonesia diwakili oleh warung makan pop-up Rindu Kampoeng yang menyediakan nasi goreng dan bakmi goreng khas Indonesia. Pemilik restoran itu adalah Helda, WNI asal Karawang, Jawa Barat, yang sudah lima tahun berdomisili di Busan, Korea.

“Setiap hari sejak dibuka saya membawa 400 porsi, alhamdulillah laris. Warga Korea tampaknya suka dengan nasi goreng Indonesia karena bumbunya yang berbeda,” ujar Helda.

Selain itu ada juga zona fusion, di mana terdapat enam truk makanan yang menjual “makanan kolaborasi” antara Korea Selatan dan ASEAN.

Salah satu “makanan kolaborasi” atau fusion yang cukup digemari adalah sate ayam, hasil kolaborasi bumbu Indonesia dengan Korea Selatan. Bila sate ayam di Indonesia biasanya menggunakan bumbu kacang, kali ini disajikan dengan bumbu bulgogi yang manis dan gurih.

Selain menyajikan makanan, festival ini juga menampilkan berbagai barang dan produk yang berasal dari wilayah ASEAN, serta Pasar Loak ASEAN.

Pengunjung dapat memasuki tempat festival secara gratis, tetapi harus membeli tiket terpisah yang digunakan sebagai voucher untuk membeli makanan dari warung pop-up makanan.

Tiket itu hanya dapat digunakan di toko pop-up makanan, sedangkan layanan dan acara lain, seperti truk makanan dan pasar loak, menerima uang tunai. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home