Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:01 WIB | Senin, 10 Desember 2018

Jelang Natal dan Tahun Baru, Menhub Minta Stakeholder Pelayaran Cek Kelaikan Kapal

Ilustrasi. Menhub saat meninjau pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (7/12). (Foto: setkab.go.id/Kemenhub)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Menjelang Natal dan Tahun Baru, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta stakholder pelayaran mengutamakan aspek keselamatan, dengan memeriksa kelaikan kapal-kapal dan memastikan awak kapal dalam kondisi sehat dan prima. Menhub menyampaikan permintaannya saat meninjau pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (7/12).

"Pada Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), akan banyak penumpang menuju ke Indonesia Bagian Timur seperti Papua, Sulawesi Utara, Maluku, dan NTT, juga ke Sumatera Utara. Untuk itu, di masa-masa menjelang Nataru ini, saya instruksikan untuk lakukan rampchek kapal-kapal. Kemudian para awak kapal harus prima dan siap dalam melakukan pelayaran," kata Menhub.

Dalam peninjauannya, Menhub mengatakan kepada petugas di pelabuhan Tanjung Emas, untuk disiplin menjaga keselamatan. Ia mengungkapkan, jika memang kapal tidak laik berlayar jangan dipaksakan untuk berlayar. Menhub juga meminta adanya life jacket sesuai dengan kapasitas penumpang kapal dan manifest yang jelas serta akurat.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga memuji pengelolaan terminal Tanjung Emas, dan meminta apa yang telah diterapkan oleh terminal Pelabuhan Tanjung Emas ini dapat terapkan oleh pelabuhan-pelabuhan rakyat lainnya.

"Saya kagum dengan pengelolaan terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas ini sudah seperti bandara, ada X-Ray barang, masuk harus menunjukkan tiket, ada vending machine, serta manifest di cek dua kali saat masuk dan nanti akan di cek secara online. Untuk itu saya juga ingin pelabuhan rakyat seperti ini pengelolaannya. Pelabuhan Kali Adem di Jakarta akan menjadi percontohannya. Saya ingin pelabuhan rakyat juga ada X-Ray barang, ada pagarnya dan manifest di cek berkali-kali,” kata Menhub.

Melihat bagusnya pengelolaan terminal penumpang Tanjung Emas, Menhub yakin ke depan kapal laut dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berpergian.

"Tadi saya berkomunikasi dengan seorang ibu yang menjadi penumpang tujuan Ketapang, dia bertujuan jalan-jalan sekalian mengunjungi adiknya. Dia sangat enjoy dengan fasilitas yang ada di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas ini. Jika masyarakat nyaman dengan terminal pelabuhan, tentu akan meningkatkan pula minat masyarakat berpergian dengan kapal laut," kata Menhub Budi Karya.

"Ini menggambarkan pergerakan penumpang tidak hanya dikuasai oleh pesawat terbang saja, kapal laut dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dalam berpergian,” kata Menhub Budi.

Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Laut, pengguna moda transportasi laut pada liburan Natal dan Tahun Baru kali ini diprediksi meningkat sebesar 3,49 persen, yakni dari 1.039.793 penumpang pada tahun lalu menjadi 1.077.357 penumpang.

Lonjakan penumpang angkutan laut pada masa Nataru dipredikasi terjadi dalam tiga periode yaitu, pada 22 Desember, 29 Desember, dan 2 Januari 2019.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, telah disiapkan armada kapal sebanyak 1.293 kapal dengan kapasitas total 3.415.838 penumpang, yang terdiri atas 1.049 kapal swasta jarak dekat, 74 kapal penumpang swasta jarak jauh, 26 kapal roro swasta, 118 kapal perintis, dan 26 kapal Pelni.

Posko angkutan Laut Nataru akan dilaksanakan 18 Desember 2018 sampai dengan 8 Januari 2019. Untuk meningkatkan pelayanan dan memastikan aspek keselamatan dan keamanan, koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak seperti dengan Kepolisian, TNI, operator pelayaran, dan pemerintah daerah. (dephub.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home