Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:34 WIB | Minggu, 12 Maret 2017

Jelang Paskah, Pengungsi Kristiani Rindu Kembali ke Niniwe

Ilustrasi: Dua anak-anak bermain di kamp pengungsian di Hassan Sham, Niniwe, Irak. (Foto: iraqinews.com)

NINIWE, SATUHARAPAN.COM – Pengungsi Kristen yang melarikan diri dari Niniwe, Irak akibat kekejaman ekstremis Islamic State Iraq and Syria (ISIS) lebih dari dua tahun lalu, kini berdoa bagi perdamaian, karena mereka merindukan kembali ke tanah air mereka, apalagi menjelang Paskah yang akan dirayakan umat Kristiani.

Seperti diberitakan Christian Daily, hari Sabtu (11/3), dua pengungsi, Aniseh Marqus dan suaminya Jamil merayakan Paskah dalam dua tahun terakhir jauh dari rumah mereka di Batma,  Niniwe.

Mereka merasa beruntung dapat melarikan diri dari kekerasan yang dilakukan ISIS, karena mereka dapat tinggal dengan aman di sebuah rumah kecil sederhana di  Alqosh, Irak bagian Utara, sementara  banyak pengungsi Kristiani yang kurang beruntung seperti mereka.

“Mereka (ISIS) mengebom gereja di lingkungan kami dan menghancurkan semua bangunan di sekitarnya. Rumah saya berada di dekat gereja dan itu hancur juga,” kata Marqus

“Saya berharap bisa kembali ke rumah, tapi saya khawatir di umah tidak ada lagi yang tersisa,” kata Marqus.

Sekarang, keluarga Marqus bergabung dengan sejumlah pengungsi Kristiani lainnya di Alqosh menjelang perayaan Paskah untuk kali ketiga sebagai pengungsi.

Ketika ISIS melancarkan kekacauan di Batma dan Talsqof, Irak pada pertengahan tahun 2014, lebih dari 500 orang Kristiani melarikan diri dan mencari perlindungan di Alqosh.

Sampai sekarang, beberapa pengungsi telah kembali ke rumah mereka, tetapi ada juga orang lain yang telah memilih meninggalkan negara itu dan menjalani hidup baru di tempat lain.

Hind Jijji, seorang pengungsi Kristen yang baru saja kembali ke Qaraqosh, Irak yang telah terbebas dari ISIS, mengatakan ia tidak ingin tinggal di tempat itu lagi.

Dia mengatakan tidak ingin hidup bersama dengan orang-orang yang memilih mengabdi kepada kelompok ekstremis itu.

Banyak umat Kristiani di Irak yang berpendapat bahwa tinggal di tempat tinggal mereka di Irak, tidak akan nyaman rasanya, walau ISIS telah diusir.

Umat Kristiani di Irak sebagian besar berpendapat bahwa membangun kembali komunitas Kristen di seluruh Irak adalah hal yang sulit. (christiandaily.com)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home