Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 09:13 WIB | Jumat, 23 September 2022

Joe Biden Umumkan Bantuan US$2,9 Miliar Atasi Kerawanan Pangan Dunia

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berpidato di Sesi ke-77 Majelis Umum PBB, hari Rabu, 21 September 2022. (Foto: Reuters)

PBB, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan US$ 2,9 miliar bantuan baru pemerintah AS untuk mengatasi kerawanan pangan global pada pidatonya hari Rabu di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Dana baru tersebut merupakan tanggapan terhadap kekhawatiran yang berkembang tentang kelaparan di seluruh dunia karena kenaikan harga makanan, pupuk, dan energi yang sebagian disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina, menurut Gedung Putih.

Biden menuduh Rusia mencoba menyalahkan kekurangan pangan atas sanksi sekutu, dan sebaliknya dia mengatakan bahwa tindakan militer Presiden Vladimir Putin yang bertanggung jawab.

“Rusia sementara itu menyebarkan kebohongan mencoba untuk menyalahkan krisis, krisis pangan, pada sanksi yang dijatuhkan oleh banyak orang di dunia atas agresi terhadap Ukraina,” katanya. “Perang Rusia yang memperburuk kerawanan pangan, dan hanya Rusia yang bisa mengakhirinya.”

AS akan menghabiskan US$2 miliar dalam bantuan kemanusiaan dari Badan Pembangunan Internasional, termasuk uang untuk bantuan makanan, perawatan kesehatan dan air minum yang aman di negara-negara rentan, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Lebih dari US$780 juta akan digunakan untuk pendanaan pembangunan untuk membantu petani mengembangkan metode penanaman yang berkelanjutan dan meningkatkan sistem pengiriman makanan, di antara proyek-proyek lainnya. AS juga menyumbang US$150 juta untuk Program Pertanian dan Ketahanan Pangan Global.

Uang baru datang di atas US$6,9 miliar untuk mengatasi ketahanan pangan yang telah dilakukan AS tahun ini.

PBB menengahi kesepakatan dengan bantuan Turki untuk memungkinkan lebih banyak gandum Ukraina mencapai pasar dunia dalam upaya menurunkan harga. Tetapi Putin telah mengancam untuk membatasi perjanjian tersebut, dengan mengklaim bahwa tidak cukup pengiriman yang mencapai orang miskin di dunia.

“Kami menyerukan semua negara untuk menahan diri dari melarang ekspor makanan atau menimbun biji-bijian sementara begitu banyak orang menderita,” kata Biden. (Bloomberg)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home