Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 16:02 WIB | Jumat, 27 September 2013

John Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran, Zarif Bertemu Khusus

John Kerry (kiri) dan Mohammad Javad Zarif (kanan). (Foto: washingtonpost.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Para diplomat dari Amerika Serikat dan Iran bertemu secara pribadi Kamis (27/9) di sela-sela sesi negosiasi yang lebih besar tentang program nuklir Iran. Ini menandai diskusi tingkat tertinggi dalam beberapa tahun terakhir antara dua negara yang telah bermusuhan lebih dari tiga dekade.

Kedua Menteri Luar Negeri AS John F. Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyebut pembicaraan mereka produktif dan konstruktif. Negara-negara yang sudah bernegosiasi  dengan Iran atas ambisi nuklirnya sepakat untuk bertemu lagi dalam waktu sekitar tiga minggu di Swiss untuk disebut Kerry karya yang lebih substantif.

“Saya kira kita semua senang Menteri Luar Negeri Zarif datang dan melakukan presentasi kepada kita. Sebuah presentasi yang sangat berbeda dalam nada dan sangat berbeda dalam visi bahwa ia mengulurkan tawaran tentang kemungkinan masa depan,” kata Kerry wartawan.

Kerry tidak detail mengungkapkan usulan Zarif, tetapi mengatakan pada sesi selanjutnya akan berusaha untuk “menemukan cara jawaban atas pertanyaan tentang program nuklir Iran.”

Zarif, berbicara dalam bahasa Inggris, diikuti Kerry ke podium dan mengatakan ia menyambut baik kesempatan usaha mengatasi keraguan internasional tentang niat nuklir Iran.

“Kami berharap untuk dapat membuat kemajuan untuk memecahkan masalah ini secara tepat waktu berdasarkan penghormatan atas hak-hak rakyat Iran untuk teknologi nuklir untuk tujuan damai,” kata Zarif, “dan pada saat yang sama memastikan bahwa tidak ada kekhawatiran di tingkat internasional bahwa program nuklir Iran adalah sesuatu yang mengancam tetapi damai.”

Catherine Ashton , kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, mengatakan bahwa pertemuan dengan para pejabat Iran PBB pada Kamis lalu telah menjadi langkah pertama yang sangat positif dalam menyelesaikan sengketa .

“Kami melakukan diskusi tentang bagaimana kita akan maju dengan jangka waktu yang ambisius untuk melihat apakah kita dapat membuat kemajuan dengan cepat,” kata Ashton setelah pertemuan.

Pertemuan berlangsung di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York dan termasuk Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan rekan-rekan dari Amerika Serikat , Prancis, Rusia , Cina dan Jerman .

Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara memiliki kecurigaan kuat bahwa Iran menggunakan pengembangan program energi nuklir dalam negeri sebagai samaran mengumpulkan sarana dan pengetahuan untuk membangun senjata nuklir.

Dewan Keamanan PBB—dan secara terpisah Amerika Serikat dan Uni Eropa—telah menjatuhkan sanksi ekonomi yang ketat terhadap Iran karena gagal memenuhi tuntutan mereka atas informasi dan jaminan. Dan, dan kepemimpinan Iran baru membuat suatu kasus untuk mengurangi langkah-langkah melumpuhkan tersebut.

 

“Sanksi  tersebut kontra produktif,” kata Zarif. “Dan, ketika kita bergerak maju, harus ada penghapusan sanksi dan pada akhirnya menghapus total semua sanksi.”

Tidak ada menteri luar negeri AS telah bertemu langsung dengan mitranya dari Iran sejak 2007. Dan, pertemuan itu hanya basa-basi saat makan malam.

Kerry dan Zarif duduk berdampingan selama pertemuan utama dan bertemu dengan hanya sedikit pembantu selama beberapa menit sesudahnya. Mereka muncul secara terpisah untuk berbicara kepada wartawan.

“Tak perlu dikatakan, satu pertemuan dan  ada perubahan dalam suasana dan sambutannya. Ini tidak perlu dipertanyakan lagi,” kata Kerry. “Kami berharap sangat, sangat banyak, bahwa kita semua, bisa mendapatkan hasil nyata yang akan menjawab pertanyaan yang beredar.”

Ashton mengatakan pertemuan di Jenewa pada 15-16 Oktober akan “melanjutkan dari pertemuan hari ini dan mudah-mudahan proses ini terus bergerak maju.” (washingtonpost.com/aljazerra.com/bbc.co.uk)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home